icon-close

Demonstran yang menentang kudeta terlibat bentrok dengan pendukung junta militer Myanmar di Kota Yangon, pada Kamis (25/2). (REUTERS/Stringer)

Mulanya ada sekitar seribu orang yang menamakan diri sebagai kelompok pendukung junta militer berkumpul menggelar unjuk rasa di pusat kota Yangon. (Photo by STR / AFP)

Mereka kemudian mengusir dan mengancam para wartawan setempat yang ingin meliput aksi itu. Tidak lama kemudian terjadi massa pro militer dan pedemo antikudeta terlibat bentrok. (Photo by Sai Aung Main / AFP)

Kedua belah pihak saling melempar batu dan menggunakan ketapel. Satu orang juru foto dilaporkan terluka dalam kejadian itu. (Photo by Sai Aung Main / AFP)

Masyarakat sipil yang terdiri dari muda-mudi, mahasiswa, pegawai negeri sipil hingga tenaga medis ikut berunjuk rasa dan mogok kerja menuntut kekuasaan pemerintahan yang digulingkan dipulihkan. (REUTERS/Stringer)

Meski aparat keamanan Myanmar berangsur-angsur mulai menahan diri, tetapi sampai saat ini sudah tiga demonstran tewas ditembak dengan peluru tajam. Seorang polisi dilaporkan luka dalam bentrokan dengan massa demonstran. (Photo by Sai Aung Main / AFP)

Hingga saat ini tercatat jumlah tahanan politik yang ditangkap junta militer mencapai 728 orang. (Photo by Sai Aung Main / AFP)

Aparat keamanan Myanmar belum mengizinkan para tahanan politik dibesuk keluarga atau ditemui kuasa hukum. (AFP/SAI AUNG MAIN)

icon-chevron-left
icon-chevron-right