Sebulan Kudeta Militer, Tiga Polisi Myanmar Kabur ke India

CNN Indonesia
Kamis, 04 Mar 2021 15:26 WIB
Tiga polisi Myanmar diketahui melarikan diri ke India untuk mencari perlindungan sebulan sejak terjadi kudeta militer.
Tiga polisi Myanmar kabur ke India di tengah kudeta militer. (Foto: AP Photo)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tiga polisi Myanmar diketahui melarikan diri ke negara bagian Mizoram, India pada Kamis (4/4) untuk mencari perlindungan diri.

Pengawas polisi distrik Serchhip Mizoram, Stephem Lalrinawma mengatakan ketiga pria polisi itu menyeberangi perbatasan negara pada Rabu (3/3) sore.

"Apa yang mereka katakan adalah mereka mendapat instruksi dari militer, tetapi mereka tidak bersedia mematuhinya sehingga mereka memilih melarikan diri," kata Lalrinawma kepada Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daerah perbatasan darat antara India dan Myanmar terbentang sepanjang 1.643 kilometer.

Sebulan sejak kudeta militer Myanmar, gelombang protes besar-besaran terjadi hampir di seluruh negeri. Bentrokan antara polisi dan pedemo telah menewaskan puluhan orang.

Kyal Sin atau lebih dikenal dengan nama Angel, seorang gadis yang turut demo di kota Mandalay menjadi salah satu korban tewas pada Rabu (3/3). Gadis berusia 19 tahun itu tewas setelah tertebak aparat polisi.

Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) lebih dari 50 orang tewas akibat kekerasan apara sejak 1 Februari lalu. Sekitar 38 diantaranya dilaporkan tewas dalam sehari pada Rabu.

Utusan Khusus PBB untuk Myanmar, Christine Schraner Burgener, mengatakan sedikitnya 38 orang tewas dalam demonstrasi berdarah yang terjadi di beberapa kota di negara Asia Tenggara tersebut pada Rabu (3/3).

"Hari ini adalah hari paling berdarah sejak kudeta terjadi pada 1 Februari lalu. Kami mencatat hari ini, hanya hari ini saja, 38 orang sudah tewas. Sekarang kami mencatat ada lebih dari 50 orang tewas sejak kudeta berlangsung dan banyak sekali yang terluka," kata Burgener di New York.

Burgener menuturkan Dewan Keamanan PBB dijadwalkan akan menggelar rapat tertutup membahas situasi di Myanmar pada Jumat pekan ini.

Saksi mata menuturkan kepada Reuters bahwa aparat keamanan tak jarang melontarkan tembakan peluru tajam ke arah pedemo.

(evn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER