Korsel: Tak Ada Kaitan Kematian dengan Suntik Vaksin Corona

CNN Indonesia
Senin, 08 Mar 2021 20:17 WIB
Korsel mengungkap hasil penyelidikan yang menyebut tidak ada kaitan kematian dengan pemberian vaksin corona. (Foto: AP/John Cairns)
Jakarta, CNN Indonesia --

Korea Selatan mengatakan bahwa mereka tidak menemukan hubungan antara pemberian vaksin virus corona buatan AstraZeneca dengan beberapa kematian baru-baru ini usai disuntik vaksin.

Kesimpulan tersebut diumumkan setelah otoritas kesehatan Korea Selatan melakukan penyelidikan yang melibatkan hampir 100 ribu pekerja asing di sebuah asrama.

"Kami secara tentatif menyimpulkan bahwa sulit untuk menetapkan hubungan apa pun antara reaksi merugikan mereka setelah divaksin dan kematian mereka," kata Direktur Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (KCDA) Korsel, Jeong Eun-kyeong.

Sebelumnya delapan orang di asrama pekerja asing dan dua warga Korsel dikabarkan mengalami reaksi setelah mendapat suntikan vaksin AstraZeneca.

Selain laporan kematian warga asing, Korsel juga mencatat kematian dua lansia usai disuntik vaksin Covid-19. Keduanya diketahui dalam kondisi sehat saat disunti, namun kemudian disebut jika keduanya memiliki penyakit bawaan.

Wabah yang muncul di pabrik dan tempat kerja di industri lainnya mendorong pihak berwenang untuk memeriksa 12 ribu lokasi kerja yang juga mempekerjakan pekerja asing.

Menyusul pemeriksaan tersebut, pemerintah beberapa daerah juga meminta agar pekerja asing menjalani tes corona dalam beberapa hari mendatang.

"Lingkungan kerja dan perumahan komunal mereka meningkatkan bahaya infeksi, tetapi sulit untuk menemukan pasien lebih awal karena akses mereka yang terbatas ke sumber daya medis dan tes, dan masalah rawat inap ilegal," ujarnya menambahkan.

Wakil Gubernur Urusan Administrasi Provinsi Gyeonggi, Lee Yong-chul meminta 85 ribu pekerja asing menjalani tes dalam waktu du pekan ke depan. Perintah itu muncul setelah 151 warga asing di kota Gyeonggi Dongducheon dinyatakan positif Covid-19, dengan penyebab yang belum jelas.

Sementara di kota lain di Gyeonggi, Nayangju setidaknya 124 warga asing dinyatakan positif setelah muncul wabah di sebuah pabrik plastik tempat mereka bekerja.

Sekitar 4.500 dan 5.000 pekerja asing di kota industri Eumseong dan Jincheon menjalani tes setelah sekelompok warga asing menginfeksi pekerja pabrik kaca dan perusahaan pengolahan makanan.

Kondisi kerja para pekerja migran di Korea Selatan mendapat sorotan setelah seorang perempuan asal Kamboja ditemukan tewas usai tinggal di rumah kaca saat musim dingin akhir tahun lalu.

Kabar tersebut menyusul kematian ratusan pekerja migran ilegal asal Thailand yang mendorong PBB menyerukan penyelidikan terkait nasib para migran.

(evn)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK