Puluhan mahasiswa kedokteran, kesehatan, dan perawatan Venezuela berdemo di depan Rumah Sakit Universitas Caracas, Selasa (6/4), menuntut vaksinasi nasional dan vaksinasi 100 persen tenaga medis.
Demo tersebut berlangsung di tengah lonjakan infeksi yang membuat pemerintah Venezuela memperpanjang kebijakan lockdown.
Dengan jumlah penduduk mencapai 30 juta jiwa, Venezuela terbilang amat terbelakang terkait kampanye vaksinasi bila dibandingkan dengan negara-negara tetangganya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga saat ini, baru 500 ribu dosis vaksin Sinopharm asal China dan 250 ribu dosis vaksin Sputnik V asal Rusia yang diberikan kepada penduduk Venezuela. Pemerintah menyebut mereka mengharapkan segera kedatangan 30 ribu dosis lagi.
Kementerian Kesehatan Venezuela melaporkan pada pekan ini bahwa sekitar 200 ribu tenaga medis telah menjalani imunisasi, meski serikat medis menunjukkan negara itu memiliki setidaknya satu juta pekerja medis.
Perwakilan serikat medis menyatakan setidaknya ada 442 ahli bedah, perawat, dan tenaga medis lainnya tewas akibat Covid-19 sejak Maret 2020.
"Tenaga kesehatan dalam risiko... sebuah rencana vaksinasi amatlah dibutuhkan," kata Presiden Badan Mahasiswa Kedokteran Gigi Venezuela Central University, Jesus Mendoza. Kampus itu merupakan sekolah kedokteran gigi terbesar di Venezuela.
Pemerintah Presiden Nicolas Maduro "percaya kami dihukum mati," kata Mendoza kepada media di depan rumah sakit universitas.
Lihat juga:WHO Masih Nilai Positif Vaksin AstraZeneca |
Sekelompok mahasiswa kedokteran, bioanalisis, dan farmasi lainnya meletakkan tas hitam berisi kertas tempat mereka memasang poster bertuliskan "dokter yang meninggal".
"Angka-angka yang tidak ingin dipublikasikan oleh Nicolas Maduro... adalah bahkan belum ada satu juta vaksin di Venezuela," kata Mendoza.
Reuters melaporkan Kementerian Informasi Venezuela tak segera menanggapi permintaan komentar atas aksi mahasiswa ini.
Pemerintah Venezuela melaporkan sebanyak 1.425 kasus baru Covid-19 dan 15 kematian tercatat pada Senin (5/4). Angka itu menambah jumlah kasus menjadi 167.548 infeksi dan 1.678 kematian akibat Covid-19 sejak pertama kali tercatat di negara itu pada Maret 2020.
(reuters/end)