Pemerintah Iran mengakui salah satu kapal milik mereka, Saviz, diserang dengan ranjau limpet atau ranjau anti kapal di Laut Merah.
Hal itu diutarakan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, Rabu (7/4). Dia mengatakan kapal itu ditempatkan di sana untuk mengawasi wilayah itu dari perompak.
"Ledakan itu terjadi pada Selasa pagi dekat pantai Djibouti dan menyebabkan kerusakan ringan tanpa korban," kata Saeed, Rabu (7/4), dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Saeed, insiden itu tengah diselidiki.
Peristiwa itu disebut merupakan serangan terbaru dari serangkaian serangan yang dilaporkan menargetkan kapal kargo milik Israel atau Iran sejak akhir Februari lalu. Kedua belah pihak saling menuduh sebagai dalang serangan itu.
Sejak 25 Februari, ada tiga serangan lain yang dilaporkan terhadap kapal kargo milik Iran atau Israel.
Pada 25 Maret, kapal kargo milik perusahaan Israel rusak setelah dihantam peluru kendali yang diduga milik Iran di Laut Arab.
Dua pekan sebelumnya, media pemerintah Iran menyebut Israel kemungkinan besar berada di balik ledakan yang menyebabkan kebakaran kecil di kapal pengangkut peti kemas milik mereka di Laut Mediterania.
Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, menolak berkomentar langsung pada saat itu, tetapi dia mengatakan Iran secara teratur memasok senjata ke kelompok yang menjadi kepanjangan tangannya di wilayah tersebut.
Pada 26 Februari, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyalahkan Iran atas ledakan di kapal pengangkut kendaraan milik Israel di Teluk Oman.
Seorang pejabat Amerika Serikat mengatakan ledakan itu membuat kedua sisi lambung kapal berlubang. Sementara pejabat Israel menyebut serangan itu menggunakan ranjau limpet. Akan tetapi Iran membantah tuduhan itu.
Insiden serangan terhadap kapal Iran dan Israel terjadi sejak Presiden Amerika Serikat Joe Biden menjabat pada Januari. Dia berjanji untuk kembali menaati kesepakatan nuklir dengan Iran yang diteken 2015, setelah pendahulunya, Donald Trump memutuskan keluar dari pakta itu.
Biden menyatakan siap mencabut sanksi jika Iran kembali mematuhi pakta nuklir itu.
Untuk menghidupkan kembali kesepakatan itu, Iran dan AS menggelar pembicaraan tidak langsung di Wina, Austria, pada Selasa (6/4) kemarin.
Sejauh ini, pejabat Israel menolak memberi tanggapan mengenai serangan yang terjadi terhadap kapal kargo Iran.
Iran dan Israel adalah musuh bebuyutan di Timur Tengah. Israel bahkan mengancam akan menyerang jika Iran terus melanjutkan program pengayaan uranium.
Sedangkan Iran menyatakan siap menghadapi serangan Israel dan tetap melanjutkan program pengayaan uranium sampai AS mencabut seluruh sanksi.
(isa/ayp)