WNI Ungkap Kondisi di Atlanta Terkait Sentimen Anti-Asia
Dua Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, menceritakan kondisi setelah penembakan di kota itu, dan sentimen terhadap penduduk ras Asia yang tengah menjadi sorotan di negara itu.
"Hingga saat ini para warga Indonesia di Atlanta masih dapat beraktivitas normal meskipun diliputi rasa waspada apabila isu ini terus berkembang," kata Daniel Fu, menurut pernyataan Konsulat Jenderal RI (KJRI) Houston, Jumat (9/4).
Warga Indonesia lainnya yang telah lama tinggal di Atlanta, Ben Hioe, mengamini hal tersebut.
"Insiden penembakan ini tentu menjadi pesan kewaspadaan untuk semua warga Asia, termasuk kita-kita, Pak Andre, dan kita bersyukur semua warga Indonesia di Atlanta aman sejauh ini", jelas Ben Hioe.
Sepekan setelah insiden penembakan, Konsul Jenderal di Houston, Andre Omer Siregar, terjun langsung ke Atlanta menemui para WNI.
Dalam keterangan, Andre mengajak masyarakat dan Diaspora Indonesia untuk bersama-sama meletakkan bunga di lokasi kejadian penembakan Gold Spa di Atlanta. Hal itu disebut sebagai bentuk penghormatan kepada para korban dan penyampaian rasa solidaritas bagi sesama warga Asia.
Andre kemudian mengadakan dialog virtual dengan seluruh WNI dan diaspora Indonesia di semua negara bagian yang menjadi rangkapan KJRI Houston untuk mendengarkan kondisi dan kekhawatiran mereka serta membahas perkembangan situasi di Amerika Serikat akhir-akhir ini.
"Kami tentu berharap warga Indonesia di Amerika Serikat tidak ada yang mengalami ini. Namun seandainya terjadi, kami berharap warga kita bersedia memberikan informasi kepada pihak kepolisian setempat dan KJRI Houston," terangnya.
Tujuannya, lanjut Andre agar memastikan penegakan hukum sesuai mekanisme yang berlaku. Ia lalu menegaskan bahwa negara hadir untuk melindungi seluruh warga Indonesia di luar negeri.
"Fungsi pelindungan yang diemban KJRI Houston berlaku bagi semua warga negara Indonesia", tambah Andre.
Ia juga menyampaikan bahwa KJRI Houston senantiasa berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, KBRI Washington DC, dan pihak terkait di wilayah kerja KJRI Houston. Hal itu dilakukan untuk memastikan adanya perhatian dari pemangku kepentingan di Amerika Serikat terhadap keselamatan dan keamanan WNI dan Diaspora Indonesia.
Sebelumnya terjadi penembakan pada 16 Maret lalu di tiga spa Asia, kawasan Atlanta, yang menewaskan delapan korban. Enam diantara korban yang tewas berasal dari Asia.
(isa/ayp)