Selandia Baru menghentikan sementara "travel bubble" dengan Australia setelah kasus Covid-19 di negeri Kanguru tersebut kembali bertambah, Jumat (23/4).
"Sebagaimana ditetapkan dalam protokol bubble Trans-Tasman kami, perjalanan antara Selandia Baru dan Australia Barat telah dihentikan sementara, menunggu saran lebih lanjut dari pemerintah negara bagian," kata sebuah pernyataan di situs web pemerintah Selandia Baru, dikutip dari AFP, Sabtu (24/4).
Keputusan itu diambil setelah Australia Barat mengumumkan bahwa wilayah Perth dan Peel akan dikunci selama tiga hari, mulai tengah malam Jumat (23/4) hingga Sabtu (24/4) karena seorang pelancong dinyatakan positif mengidap virus corona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kasus positif Covid-19 dari karantina hotel yang aktif di masyarakat," kata sebuah pernyataan di situs web pemerintah Australia Barat.
Media lokal melaporkan bahwa seorang pria berusia 50-an terbang ke Melbourne dari Perth pada hari Rabu (21/4) dan dinyatakan positif mengidap virus corona pada Jumat pagi.
Dia menjalani karantina di sebuah hotel Perth dan telah pergi ke restoran, universitas, kolam renang umum, kantor dokter, dan rumah temannya sebelum meninggalkan daerah tersebut.
"Dia menghabiskan hingga lima hari di Perth, dan kami sekarang perlu berasumsi dia menular," kata Perdana Menteri Australia Barat Mark McGowan dalam konferensi pers.
Sebelumnya, Selandia Baru dan Australia telah membuka "travel bubble" bebas karantina setelah kasus Covid-19 di dua negara tetangga itu melandai pada 18 April.
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern kala itu mengatakan dengan pembukaan travel bubble ini, PM Australia, Scott Morrison, akan berkunjung ke Selandia Baru "dalam waktu dekat."
"Bubble ini merupakan langkah signifikan dalam penghubungan kembali Selandia Baru dengan dunia dan ini merupakan momen yang harus kita banggakan," ujarnya.
(afp/fra)