Di KTT ASEAN Jokowi Desak Junta Myanmar Penuhi 3 Komitmen

CNN Indonesia
Sabtu, 24 Apr 2021 18:32 WIB
Presiden Jokowi menyebut KTT ASEAN melahirkan lima konsensus terkait kekerasan di Myanmar. (Foto: Arsip Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo mengaku menyampaikan sejumlah pandangan di KTT ASEAN yang digelar pada Sabtu (24/4) ini gedung sekretariat ASEAN di Jakarta. Di antaranya, penghentian kekerasan dan pengembalian demokrasi serta perdamaian di Myanmar.

"Kekerasan harus dihentikan dan demokrasi dan stabilitas dan perdamaian di Myanmar harus segera dikembalikan. Kepentingan masyarakat Myanmar harus selalu jadi prioritas," dalam konferensi pers secara daring.

Selain itu, ia meminta pimpinan militer Myanmar untuk berkomitmen dalam sejumlah hal.

"Permintaan komitmen pertama, penghentian penggunaan kekerasan dari militer Myanmar. Di saat yang sama, semua pihak harus menahan diri sehingga ketegangan dapat diredakan," tuturnya.

Kedua, Jokowi meminta junta Myanmar melakukan proses dialog yang inklusif, pelepasan tahanan politik, "dan perlu segera dibentuk special envoy ASEAN, yaitu Sekjen dan Ketua ASEAN untuk mendorong dialog semua pihak di Myanmar."

Ketiga,komitemen pembukaan akses bantuan kemanusiaan dari ASEAN yang dikordinasi oleh Sekjen ASEAN.

"Indonesia berkomitmen untuk mengawal terus tindak lanjut dari komitmen tersebut agar krisis politik di Myanmar dapat segera diatasi," tandas Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga mengungkapkan konsensus tercapai di antara para pemimpin negara anggota ASEAN terkait penghentian kekerasan di Myanmar oleh militer.

"Kita bersyukur bahwa apa yang disampaikan Indonesia sejalan dengan yang disampaikan pemimpin ASEAN, sehingga pemimpin ASEAN telah mencapai konsensus," tuturnya, 

"Ada lima butir konsesus. Isinya kurang lebih sama dengan yang saya sampaikan [di KTT]," lanjutnya.

Jokowi menyatakan konsensus akan disampaikan di konferensi pers terpisah oleh Ketua ASEAN, Sultan Hassanal Bolkiah, yang juga hadir di KTT>

Sebelumnya, militer Myanmar menggunakan kekerasan untuk menghadapi demonstran anti-kudeta. Alhasil, ratusan warga sipil tewas sepanjang proses kudeta yang telah berlangsung sejak 1 Februari tersebut. 

Selain Jokowi sejumlah pemimpin atau perwakilan dari negara-negara ASEAN hadir dalam pertemuan tersebut, yaitu Perdana Menteri Vietnam Phạm Minh Chính, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.

Menteri Luar Negeri Filipina sebagai Utusan Khusus Filipina Teodoro L. Locsin Jr., Menteri Luar Negeri Thailand sebagai Utusan Khusus Thailand Don Pramudwinai, Menteri Luar Negeri Laos sebagai Utusan Khusus Laos Saleumxay Kommasith. 

Panglima Junta Militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing turut hadir dalam KTT ASEAN kali ini.

 

(jps/arh)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK