Dua kawasan bisnis besar, Hong Kong dan Singapura, berencana membuka travel bubble di tengah pandemi Covid-19 pada 26 Mei mendatang.
AFP melaporkan bahwa mulai 26 Mei, kedua wilayah akan mengizinkan satu penerbangan dengan 200 penumpang setiap hari.
Setelah itu, Singapura dan Hong Kong akan membuka dua penerbangan sehari mulai 10 Juni. Cathay Pacific dan Singapore Airlines akan berbagi rute tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para warga Hong Kong yang berencana pergi ke Singapura harus sudah menerima dua dosis vaksin dari Pfizer-BioNTech atau Sinovac.
Sementara itu, Hong Kong mengizinkan masuk warga Singapura yang belum divaksin. Namun, pelancong dari Singapura harus melampirkan hasil tes negatif Covid-19 sebelum berangkat dan sesampainya di Hong Kong.
Hong Kong dan Singapura sendiri selama ini menerapkan aturan ketat di perbatasan sehingga tingkat penularan Covid-19 dari luar wilayah mereka terbilang kecil.
Di sisi lain, aturan ketat itu membuat pariwisata dan perekonomian mereka secara keseluruhan terpukul. Hong Kong dan Singapura pun mulai mencari cara meningkatkan kembali perekonomian, termasuk dengan travel bubble.
Namun, penerapan travel bubble di sejumlah daerah lain terbukti tidak efektif. Selandia Baru dan Australia, misalnya, menutup kembali travel bubble mereka, tak sampai sebulan setelah dibuka.
Singapura dan Hong Kong pun menyatakan bahwa mereka akan memantau ketat aturan mengenai travel bubble ini dalam dua pekan setelah penerapan.
Jika infeksi Covid-19 di kedua wilayah itu bertambah lebih dari lima kasus dalam satu pekan, mereka akan menghentikan travel bubble tersebut.
(has)