Filipina soal Latihan di LCS: China Tak Berhak Dikte Kami

CNN Indonesia
Jumat, 30 Apr 2021 09:38 WIB
Menhan Filipina, Delfin Lorenzana, memperingatkan China tidak berhak mendikte negaranya terkait hal yang boleh dan tidak dilakukan di wilayah perairannya di LCS. (AFP Photo/Sonny Tumbelaka)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana, memperingatkan bahwa China tidak berhak mendikte negaranya terkait hal yang boleh dan tidak dilakukan di wilayah perairannya di Laut China Selatan.

Lorenzana menuturkan bahwa China tidak memiliki urusan untuk mengomentari latihan militer Filipina di perairan yang diklaim oleh Beijing tersebut.

Ia menegaskan bahwa China "tidak memiliki otoritas kewenangan atau dasar hukum untuk mencegah kami melakukan latihan militer" di Laut China Selatan.

"Karena klaim mereka tidak memiliki dasar hukum," kata Lorenzana pada Rabu (28/4) seperti dikutip CNN.

Melalui pernyataan, Kementerian Pertahanan Filipina juga menyatakan "China tak punya hak mendikte apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan."

Pasukan penjaga pantai dan perikanan Filipina memang menggelar latihan pada Sabtu pekan lalu di zona ekonomi eksklusif (ZEE) di Laut China Selatan.

Pelatihan itu digelar di dekat Pulau Thitu dan Scarborough Shoal, serta pulau Batanes di utara, dan bagian selatan dan timur Filipina.

Scarborough Shoal merupakan salah satu wilayah kaya akan hasil laut di perairan Laut China Selatan, dan sejak lama menjadi titik persengketaan antara Filipina dan China.

Filipina mengklaim latihan itu dilakukan sebagai upaya mengamankan perairan yang masuk ke dalam wilayah hukum mereka menyusul ancaman kapal-kapal China yang kerap menyelundup masuk ke wilayah ZEE negara.

Latihan itu dimulai dua pekan lalu, bersamaan dengan latihan gabungan antara Angkatan Bersenjata Filipina dengan Amerika Serikat yang berakhir pada Jumat pekan lalu.

Latihan tersebut meliputi pelatihan navigasi, pengoperasian perahu kecil, pemeliharaan, dan operasi logistik.

China tak senang dengan latihan militer yang digelar Filipina tersebut. Kementerian Luar Negeri China mengatakan Filipina harus "menghentikan segala tindakan yang memperkeruh situasi dan eskalasi" sengketa Laut China Selatan.

Namun, Presiden Filipina Rodrigo Duterte menegaskan bahwa ia tak akan menarik kapal dari Laut China Selatan demi melindungi kedaulatan Filipina.

"Saya akan memberitahu China, kami tidak ingin masalah. Kami tidak ingin perang. Namun, jika Anda menyuruh kami pergi, (maka jawabannya) tidak," kata Duterte, Rabu (29/4), seperti dikutip AFP.

(rds/has)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK