PBB Desak Proses Politik Cegah Konflik Lanjutan Israel-Gaza

CNN Indonesia
Senin, 24 Mei 2021 13:44 WIB
Petinggi PBB menyerukan 'proses politik' untuk mencegah pertumpahan darah lebih lanjut antara tentara Israel dengan milisi Palestina setelah gencatan senjata.
Ilustras. (AP/Tsafrir Abayov)
Jakarta, CNN Indonesia --

Petinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan "proses politik" untuk mencegah pertumpahan darah lebih lanjut antara tentara Israel dengan milisi Palestina di Jalur Gaza setelah gencatan senjata.

Kepala badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA), Philippe Lazzarini, mengatakan bahwa Jalur Gaza harus mulai kembali pembangunan setelah gencatan senjata tercapai.

"Kita perlu bersungguh-sungguh, sungguh-sungguh fokus dengan perkembangan manusia, untuk akses yang layak ke pendidikan, untuk akses yang layak ke pekerjaan, untuk akses yang layak ke mata pencaharian," katanya kepada AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia kemudian berkata, "Tapi ini perlu dibarengi dengan proses politik yang sungguh-sungguh."

Sebelumnya, ia juga mengatakan bahwa lapisan kesulitan di Gaza semakin tebal lantaran akar penyebab konflik belum ditangani.

Anggota Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), Lynn Hastings, mengatakan bahwa di luar kerusakan material, pengeboman menyebabkan kesehatan mental banyak orang terganggu.

Menurutnya, warga Jalur Gaza trauma karena terus berada dalam situasi perang tanpa jeda selama beberapa waktu belakangan.

"(Hal itu) benar-benar menunjukkan jumlah trauma yang dialami kali ini, yang mana sama sekali tak ada jeda bagi orang untuk bernapas," ujar Hastings.

Berdasarkan pengalaman Hastings di lapangan, warga Jalur Gaza tak mengeluhkan soal-soal spesifik seperti kekurangan akses air.

Mereka lebih mengeluhkan dampak perang itu terhadap kehidupan mereka secara keseluruhan dan cara mereka akan pulih dari tragedi itu.

Setelah gencatan senjata, Jalur Gaza pun mulai berbenah. Pada Sabtu (22/5), pihak berwenang mulai membagikan tenda dan kasur di Jalur Gaza, di mana 6.000 orang kehilangan tempat tinggal akibat bombardir Israel.

Sejumlah truk yang membawa obat-obatan, makanan, dan bahan bakar juga sudah memasuki Gaza sejak Jumat (21/5) melalui penyeberangan Kerem Shalom usai Israel membuka jalur itu.

Dana Tanggap Darurat Pusat PBB juga menggelontorkan dananya sebagai upaya membantu krisis di Palestina sebanyak US$18,5 juta atau Rp265 triliun.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat, JoeBiden, juga berjanji untuk membantu mengatur upaya membangun kembali Gaza.

Ia juga menyebut bahwa satu-satunya jawaban untuk konflik kedua belah pihak adalah solusi dua negara.

"Kami masih membutuhkan solusi dua negara," ujaranya.

Konflik kedua pihak ini kembali menjadi sorotan setelah Israel dan sejumlah milisi di Jalur Gaza, termasuk Hamas, saling serang selama 11 hari hingga pekan lalu.

Saling serang ini menyebabkan 248 warga Palestina meninggal, 66 diantaranya anak-anak dan korban yang mengalami luka-luka mencapai 1.900 orang.

Sementara di pihak Israel, sebanyak 12 orang tewas termasuk satu anak, seorang remaja keturunan Arab-Israel, seorang tentara Israel, dan dua warga negara Thailand. Selain itu, korban terluka mencapai 357 orang.

[Gambas:Video CNN]

Setelah Gencatan Senjata

Pada Jumat (21/5) pukul 02.00 Israel dan Palestina menyepakati gencatan senjata yang dimediasi oleh Mesir.

Komunitas internasional menyambut baik gencatan senjata itu, dan Dewan Keamanan PBB menyerukan agar kedua belah pihak mematuhi kesepakatan tersebut. Petinggi PBB juga sudah mengunjungi Gaza.

Kondisi di kawasan tersebut memang masih rentan. Dalam kesepakatan gencatan senjata, Hamas mengajukan sejumlah syarat, salah satunya jaminan keamanan di kompleks Masjid Al-Aqsa.

Namun tak lama setelah gencatan senjata berlaku, kembali terjadi bentrokan antara kepolisian Israel dan warga Jalur Gaza di kompleks tersebut.

Polisi Israel dilaporkan menembakkan granat setrum ke jemaah di kompleks masjid Al-Aqsa. Mereka juga memukuli fotografer AFP yang meliput kerusuhan tersebut.

(isa/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER