Eropa Izinkan Vaksinasi Pfizer untuk Anak 12-15 Tahun

CNN Indonesia
Sabtu, 29 Mei 2021 10:18 WIB
Vaksin buatan Pfizer/BioNTech diizinkan Eropa dipakai untuk vaksinasi anak usia 12-15 tahun usai Amerika Serikat dan Kanada menyetujuinya lebih dulu.
Vaksin Pfizer. (AFP/JUSTIN TALLIS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Eropa untuk pertama kalinya memberikan lampu hijau vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 12-15 tahun menggunakan produk vaksin buatan Pfizer/BioNTech. Vaksinasi buat kelompok usia ini sebelumnya sudah disetujui Amerika Serikat (AS) dan Kanada.

European Medicines Agency (EMA) yang berbasis di Amsterdam mengatakan vaksin itu 'ditoleransi dengan baik' pada remaja dan tidak ada 'kekhawatiran besar' urusan efek samping.

Jerman bakal jadi negara awal yang melakukan vaksinasi Pfizer untuk anak usia di atas 12 tahun mulai bulan depan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seperti telah diantisipasi, Komite EMA untuk Medis Manusia telah menyetujui hari ini penggunaan vaksin dari Pfizer/BioNTech untuk remaja mulai 12-15 tahun," kata Marco Cavaleri, kepala strategi vaksin EMA, dalam konferensi pers, disitat dari AFP, Jumat (29/5).

EMA memastikan sudah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan keamanan vaksin. Uji coba menunjukkan vaksin Pfizer "sangat preventif" untuk Covid-19 pada anak-anak.

Pada uji coba terhadap 1.005 anak, tidak ada yang terinfeksi Covid-19. Sedangkan 16 anak dari 978 anak memberikan hasil berbeda saat diberikan suntikan plasebo.

"Dari sudut pandang keamanan, vaksin itu dapat ditoleransi dengan baik dan efek samping pada kelompok usia ini sangat mirip dengan apa yang kami lihat pada orang dewasa muda dan tidak menimbulkan kekhawatiran besar pada saat ini," kata Cavaleri.

Selama ini Uni Eropa hanya mengizinkan penggunaan vaksin buatan perusahaan AS Pfizer dan perusahaan riset Jerman BioNTech untuk usia 16 tahun ke atas. Keputusan Uni Eropa ini pun disambut baik oleh BioNTech dan Pfizer.

"[Ini] tonggak penting lainnya dalam upaya kolektif kami untuk memperluas program vaksinasi terhadap sebanyak mungkin orang," kata CEO dan salah satu pendiri BioNTech, Ugur Sahin.

Senada dengan Sahin, CEO Pfizer Albert Bourla mengatakan penyediaan vaksin untuk remaja akan membantu membuka kembali sekolah dan mendukung anak kembali ke kehidupan normal sehari-hari.

Langkah ini jadi dorongan program vaksinasi Eropa lebih lanjut. Jerman mengatakan akan mulai memberikan suntikan pada anak-anak di atas 12 tahun bulan depan seperti yang diumumkan Kanselir Angela Merkel pada Kamis (27/5).

Dia menekankan vaksinasi bersifat tidak wajib dan tidak ada hubungannya dengan anak bisa bersekolah dan liburan.

Sementara itu menurut komisioner kesehatan Uni Eropa, Stella Kyariakides, vaksinasi untuk remaja ini adalah langkah maju mengakhiri pandemi, namun dia bilang pilihan vaksinasi anak merupakan pilihan orang tuanya.

"Di atas keputusan pemerintah, keputusan akhir harus dibuat orang tua untuk anak mereka," kata Kyariakides.

(els/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER