AS Jual Minyak Mentah dari Tanker Iran yang Disita

CNN Indonesia
Selasa, 01 Jun 2021 00:39 WIB
AS menjual minyak mentah diangkut kapal tanker Iran, MT Achilleas, yang disita di UEA Februari lalu.
Ilustrasi kapal tanker Iran. (ANTARA FOTO/BAKAMLA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Amerika Serikat dilaporkan menjual minyak mentah yang diangkut oleh kapal tanker Iran, MT Achilleas, yang disita oleh korps penjaga pantai negara itu di pelabuhan Fujairah, Uni Emirat Arab pada Februari lalu.

Dilansir Associated Press, Senin (31/5), hal itu terungkap dalam data dokumen Badan Informasi Energi AS. Di dalam dokumen itu tertera minyak bumi sebanyak dua juta barrel yang berada di kapal MT Achilleas laku terjual seharga US$110 juta (sekitar Rp1.5 triliun), atau sekitar US$55 (sekitar Rp784.253) per barrel.

Dalam dokumen itu, aparat penjaga pantai AS menyita kapal tanker MT Achilleas karena diduga digunakan oleh satuan paramiliter Iran, Korps Garda Revolusi, untuk menjual minyak itu ke China dan membiayai kegiatan mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AS menetapkan Korps Garda Revolusi Iran masuk ke dalam daftar kelompok teroris di masa pemerintahan Presiden Donald Trump.

Menurut penegak hukum yang ikut menangani kasus itu, Iran mencoba mengelabui petugas pelabuhan dengan menyatakan minyak mentah itu adalah jenis 'Basra Light', yang berasal dari salah satu daerah di Irak.

Aparat AS lantas membawa kapal itu ke Houston, Texas, dan menjual seluruh muatan minyak mentah itu di sana. Padahal, AS saat ini menerapkan embargo energi supaya Iran tidak bisa menjual minyak bumi kepada siapapun.

Ketika dikonfirmasi tentang hal itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, menyatakan dia tidak tahu menahu soal penjualan minyak itu.

"Sejak masa pemerintahan Presiden Bill Clinton, mereka tidak pernah membeli minyak kami karena aturan yang mereka tetapkan," kata Khatibzadeh.

Padahal di masa lalu, Iran adalah salah satu pengekspor minyak ke AS. Di puncak hubungan kedua negara, sekitar 1977, AS mengimpor 26.5 juta barrel minyak dari Iran hingga akhir masa kepemimpinan mendiang Shah Mohammad Reza Pahlevi. Setelah peristiwa Shah Reza tumbang dari kekuasaan atau saat peristiwa Revolusi Islam 1979, AS sama sekali tidak mengimpor minyak dari negara itu.

Akan tetapi, setelah itu penjualan minyak Iran ke AS perlahan berlanjut dalam jumlah terbatas. Akan tetapi, pada 1987 AS kembali menerapkan embargo karena Iran terlibat perang dengan Irak dan menargetkan kapal tanker di Teluk.

Lantas, di masa pemerintahan Presiden AS George H.W. Bush larangan impor minyak itu dicabut sebagian pada 1991, dan mereka melakukan jual beli itu melalui rekening khusus yang dibuka di Den Haag, Belanda.

Kini, AS tidak pernah mengimpor minyak lagi dari Iran karena sikap Trump yang membatalkan sepihak perjanjian kesepakatan pembatasan program nuklir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi. Proses perundingan kedua negara kembali dilanjutkan di Wina, Austria.

(ayp/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER