Antrean BTS Meal Malaysia Sempat Bikin Marah Tim Medis Covid
Antrean BTS Meal yang membeludak juga sempat terjadi di Malaysia pada akhir Mei lalu. Saat itu, tim medis Negeri Jiran marah karena kerumunan tersebut memicu risiko penularan Covid-19.
Para petugas medis itu menumpahkan amarahnya kepada Koordinator Komite Manajemen Bencana Sibu (SDDMC), Annuar Rapaee, tak lama setelah menu BTS Meal itu tersedia di Malaysia pada 26 Mei lalu.
"Saya menerima ratusan pesan dari orang yang bertugas di garda depan, yang sangat kecewa dengan insiden itu," ujar Annuar seperti dilansir The Star.
"Mereka mengatakan bahwa mereka saja tak punya waktu untuk makan, sementara orang-orang ini punya kebebasan untuk mengantre berjam-jam hanya untuk membeli burger."
Saat itu, Malaysia memang sedang mengalami lonjakan Covid-19 hingga rata-rata 6.000 kasus per hari. Pemerintah Malaysia pun saat itu sedang merencanakan aturan lockdown.
"Kita harus memikirkan mereka yang ada di garda depan. Meski tempat tidur di rumah sakit Sibu masih ada, tapi jumlahnya terus berkurang setiap hari," ucap Annuar.
Malaysia akhirnya memberlakukan lockdown untuk meredam laju peningkatan penularan Covid-19 sejak 1 Juni lalu.
Meski kini jumlah kasus harian mulai turun, pemerintah Malaysia tetap mengingatkan bahaya virus corona jika warga tak taat aturan.
Berdasarkan data terakhir, Malaysia sudah melaporkan lebih dari 628 ribu kasus Covid-19 dengan 3.536 kematian sejak pandemi melanda tahun lalu.
Sementara itu, Indonesia juga masih dilanda pandemi Covid-19 ketika BTS Meal dirilis pada hari ini, Rabu (9/6).
Antusiasme terhadap BTS Meal ini memicu antrean panjang dan kerumunan di berbagai gerai McDonald's di Indonesia.
Kepolisian bahkan sampai menutup gerai McDonald's di Stasiun Gambir, Jakarta, karena menimbulkan kerumunan dan tak sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
(has)