Australia Siaga, Covid Tetap Melonjak Meski Sydney Lockdown

CNN Indonesia
Kamis, 01 Jul 2021 21:14 WIB
Australia siaga karena kasus Covid-19 di negara bagian New South Wales masih melonjak selama tiga hari terakhir meski Sydney sudah menerapkan lockdown. (Reuters/Loren Elliot)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Australia siaga karena kasus Covid-19 di negara bagian New South Wales masih melonjak selama tiga hari terakhir meski Sydney sudah menerapkan lockdown.

Pejabat New South Wales menuturkan bahwa setengah dari total 24 kasus infeksi Covid-19 yang terdeteksi pada Kamis (1/7) berasal dari komunitas di luar klaster karantina.

Lonjakan kasus ini terjadi ketika Ibu Kota NSW, Sydney, masih menerapkan penguncian wilayah (lockdown) sejak akhir pekan lalu.

"(Ini) menimbulkan kekhawatiran. Itulah yang akan kami lihat dalam beberapa hari ke depan dan seterusnya sebagai ukuran keberhasilan kami," kata Menteri Utama NSW, Gladys Berejiklian, kepada wartawan di Sydney.

Berejiklian mengatakan bahwa masih banyak masyarakat yang kurang taat protokol kesehatan. Banyak warga yang bergejala seperti flu masih "melakukan kegiatan mereka" dan menularkan virus ke orang lain.

"Kami tidak bisa membiarkan itu terjadi. Anda harus berasumsi bahwa Anda terinfeksi virus atau yang bersentuhan dengan Anda memiliki virus sehingga bertindak sesuai dengan kondisi itu," ucap Berejiklian seperti dilansir Reuters.

Australia terus memperluas lockdown dan pengetatan kebijakan pengendalian Covid-19 di berbagai wilayah demi menekan penularan Covid varian Delta.

Setelah menerapkan lockdown di Sydney, Perth, Brisbane, dan Darwin, baru-baru ini kota Alice Town yang menjadi pintu masuk ke Situs Warisan Dunia Uluru juga menerapkan lockdown.

Pemerintah setempat meminta seluruh penduduk di kota itu tetap tinggal di rumah karena mereka masih menelusuri apakah ada wisatawan yang terinfeksi virus corona varian baru bepergian ke wilayah itu.

Negara bagian Australia Selatan dilaporkan baru mencatat kasus penularan Covid-19 secara lokal pada tahun ini. Namun, mereka memutuskan tidak menerapkan lockdown karena mengklaim kasus infeksi itu berhasil ditanggulangi.

Sementara itu di Queensland, dilaporkan ada tiga kasus baru infeksi Covid-19. Kemudian di negara bagian Australia Barat tercatat ada satu kasus infeksi corona, dan Australia Utara nihil kasus.

Australia merupakan salah satu negara maju yang berhasil membendung penularan virus corona dengan cara lockdown ketat, menerapkan jaga jarak, dan pelacakan kontak cepat.

Namun, kemunculan dan penyebaran varian Delta yang pertama kali terdeteksi di India ini kembali memunculkan kekhawatiran pemerintahan Perdana Menteri Scott Morrison terhadap gelombang baru penularan Covid-19 di Negeri Kanguru.

(rds/has)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK