Putin Sebut Sanksi AS Hanya Buat Rusia Semakin Cerdik

CNN Indonesia
Kamis, 01 Jul 2021 13:47 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin, menganggap serangkaian sanksi Amerika Serikat semakin membuat negaranya kuat dan mandiri.
Presiden Rusia, Vladimir Putin. (AFP/ALEXEI DRUZHININ)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Rusia, Vladimir Putin, menganggap serangkaian sanksi yang diterapkan Amerika Serikat selama ini hanya semakin membuat negaranya kuat dan mandiri.

AS memang terus menjatuhkan rentetan sanksi terhadap berbagai individu dan instansi Rusia, terutama setelah Moskow mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014 lalu. Berbagai sanksi itu dijatuhkan dengan beragam alasan mulai dari dugaan pelanggaran hak asasi manusia sampai kebijakan luar negeri Rusia.

"Rusia tidak hanya beradaptasi dengan tekanan sanksi. Dalam beberapa hal, sanksi itu bahkan memberi kami keuntungan: mengganti teknologi impor dengan teknologi kami sendiri sehingga memberi kami dorongan untuk produksi," kata Putin seperti dikutip CNN pada Rabu (30/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Putin bahkan mengatakan sanksi AS menjadikan Rusia dapat membangun sistem keuangan sendiri yang dikenal dengan sistem pembayaran MIR. Sistem tersebut diterapkan Rusia tak lama setelah aneksasi Crimea karena rentetan sanksi yang dijatuhkan pada negara tersebut.

Dia menegaskan langkah AS memblokir Rusia dari sistem keuangan dan pembatasan pasar obligasi menjadikan negaranya minim berutang pada negara dan entitas asing lain.

"Fakta bahwa mereka (AS) menakut-nakuti kami dengan memberlakukan pembatasan di pasar sekunder dan pinjaman pemerintah, ada sisi positifnya. Total utang agregat pemerintah dan sektor komersial telah menurun. Secara umum, ini juga memiliki aspek positif tertentu," ucap Putin.

Putin berharap terlepas dari perbedaan dan persaingan yang ada selama ini, relasi Rusia dan AS bisa menjadi normal. Namun, ia menyinggung sikap AS yang berkeras ingin "mempertahankan monopoli merek" bahkan ketika dunia terus berubah.

"Tak peduli sanksi apa yang diterapkan ke Rusia, tak peduli bagaimana cara mereka menakuti Rusia, Rusia terus berkembang, kedaulatan ekonomi kami terus meningkat, kapabilitas pertahanan kami juga telah mencapai level sangat tinggi di mana pada parameter khusus (Rusia) telah melampaui banyak negara di dunia, bahkan beberapa malah melampaui AS sendiri," ujar Putin.

Putin berharap AS mulai mengubah persepsi soal Rusia dengan mempertimbangkan kembali kepentingan global.

Pada pertengahan Juni lalu, Putin untuk pertama kalinya bertemu dengan Presiden AS, Joe Biden. Pertemuan keduanya di Swiss itu diharapkan memperbaiki hubungan Rusia-AS yang terus merenggang dalam beberapa tahun terakhir.

Meski kedua pemimpin tidak mengharapkan terobosan besar dalam pertemuan tersebut, Biden dan Putin menganggap tatap muka perdana mereka bisa membuat keduanya mulai mengerti posisi masing-masing, saling jujur, dan bergerak maju untuk hubungan kedua negara.

(rds/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER