Kemenlu Belum Tahu Rencana Minta Bantuan Jika Covid Memburuk

Kementerian Luar Negeri menyatakan sampai saat ini belum menerima informasi terkait dengan rencana pemerintah untuk meminta bantuan ke negara lain, jika jumlah kasus harian positif virus corona (Covid-19) mencapai 40 ribu sampai 70 ribu per hari.

"Apabila sifatnya 'business to business' antar pelaku usaha, mereka biasa berhubungan langsung dan tidak selalu menginformasikan Kemlu," kata Juru Bicara Kemenlu, Teuku Faizasyah, saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (7/7).

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan pemerintah sudah menjalin kontak dengan Singapura dan China untuk meminta bantuan jika perkembangan kasus Covid-19 di tanah air semakin memburuk.

"Kita juga sudah komunikasi dengan Singapura, kita komunikasi juga dengan Tiongkok, dan komunikasi juga dengan sumber-sumber lain. Jadi, sebenarnya semua secara komprehensif sudah kita lakukan," kata Luhut dalam jumpa pers daring, disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, kemarin.

Luhut menyampaikan pemerintah membuka kemungkinan untuk bekerja sama dengan negara lainnya. Dia menyebut Pemerintah Indonesia terus mencari cara menghadapi puluhan ribu kasus per hari.

"Kalau kasus ini lebih daripada 40-50 ribu kita tentu akan membuat skenario siapa yang kita akan mintai tolong. Sudah mulai kita approach ini semua," ujarnya.

Menurut data Satgas Penanganan Covid-19, kasus harian positif virus corona (Covid-19) kemarin bertambah 31.189 orang. Dengan penambahan itu, total kasus positif di Indonesia kini mencapai 2.345.018 sejak pertama kali diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020 lalu.

Kemudian dari total kasus positif, sebanyak 1.958.553 di antaranya sembuh. Pasien yang sembuh bertambah 15.863 dari hari sebelumnya. Kemudian pasien yang meninggal dunia kemarin bertambah 728 orang, sehingga jumlah keseluruhan mencapai 61.868 orang.

Jumlah kasus harian Covid-19 kemarin membuat Indonesia berada pada peringkat ketiga terbesar di dunia di bawah Brasil dan India.