Ledakan di sebuah bus di Pakistan menewaskan 13 orang, termasuk sembilan tenaga kerja asing asal China, dua orang tentara dan dua warga setempat.
Dilansir Reuters, Rabu (14/7), peristiwa itu terjadi di wilayah terpencil Hazara, Provinsi Khyber-Paktunkhwa,
di utara Pakistan. Menurut sumber, ada laporan korban meninggal mencapai 13 orang.
Sampai saat ini belum diketahui bagaimana ledakan itu terjadi. Apakah karena bahan peledak yang disembunyikan di jalan atau disembunyikan di dalam bus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Kepala Kepala Kepolisian Provinsi Khyber-Paktunkhwa, Irjen Moazzam Jah Ansari, diduga ledakan itu akibat sabotase.
"Bus terjun ke jurang setelah terjadi ledakan dan menyebabkan banyak korban. Seorang teknisi asal China dan seorang tentara masih hilang. Operasi penyelamatan sudah dikerahkan dan beberapa alat berat dan helikopter dikerahkan untuk proses evakuasi," kata sumber itu.
Menurut sumber itu, bus itu mengangkut 30 teknisi asal China ke lokasi proyek Bendungan Dasu di Dataran Tinggi Kohistan.
Bendungan itu dibuat sebagai bagian dari proyek pembangkit listrik tenaga air. Proyek senilai US$65 miliar itu dikerjakan dalam kerangka kerja sama Koridor Ekonomi China-Pakistan, yang juga menjadi bagian dari program ekonomi China, Inisiatif Sabuk dan Jalan.
Program itu bertujuan untuk membuka jalan perdagangan dari China menuju pelabuhan Gwadar di selatan Pakistan.
Proyek itu dikerjakan bersama oleh tenaga kerja Pakistan dan China selama beberapa tahun. TKA China juga mengerjakan sejumlah proyek infrastruktur lain di kawasan itu.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, meminta pemerintah Pakistan mengusut kejadian itu dan meminta Pakistan menjamin keselamatan warga Negeri Tirai Bambu yang bekerja di lembaga dan proyek infrastruktur.
Zhao menyatakan pemerintah China mengutuk kejadian dan menyampaikan duka cita kepada para keluarga korban.
(ayp/ayp)