WHO Wanti-wanti Kemunculan Varian Covid Baru Lebih Berbahaya

CNN Indonesia
Jumat, 16 Jul 2021 05:55 WIB
Komite Darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mewanti-wanti kemungkinan kemunculan varian baru Covid-19 yang lebih berbahaya.
Ilustrasi. (AFP/Fabrice Coffrini)
Jakarta, CNN Indonesia --

Komite Darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mewanti-wanti kemungkinan kemunculan varian baru Covid-19 yang lebih berbahaya.

"[Ada] kemungkinan besar kemunculan penyebaran darurat secara global varian baru yang kemungkinan lebih berbahaya yang mungkin lebih sulit dikendalikan," demikian pernyataan komite WHO yang dikutip AFP, Kamis (15/7).

WHO mendasarkan prediksi ini setelah memantau peningkatan pesat kasus Covid-19 global hingga mencapai setengah juta infeksi corona dalam sehari, mayoritas akibat sebaran virus corona varian Delta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pandemi masih jauh dari selesai," tulis Komite Darurat WHO.

Meski demikian, WHO tak menjabarkan lebih lanjut mengenai hasil penelitian mereka terkait kemungkinan kemunculan varian baru Covid-19 yang lebih berbahaya ini.

WHO kemudian menyoroti peningkatan pesat kasus di kawasan Asia dan Afrika. Secara khusus, WHO membahas Indonesia yang kini menggeser posisi India sebagai negara dengan kasus Covid-19 harian tertinggi di Asia.

Selain itu, WHO juga menyoroti kondisi Myanmar yang kian mengkhawatirkan karena pergolakan politik semakin besar sehingga penanganan pandemi Covid-19 terbengkalai.

WHO juga menyayangkan masih begitu banyak gelaran olahraga besar yang diselenggarakan di tengah peningkatan kasus Covid-19 global ini, seperti Euro dan Olimpiade.

[Gambas:Video CNN]

Tak hanya di kawasan dengan kasus tinggi, sejumlah negara yang sudah mulai pulih, seperti Australia dan Amerika Serikat, juga kembali mengalami lonjakan Covid-19 dalam beberapa waktu belakangan.

Australia terpaksa menerapkan lockdown di beberapa kawasan, seperti Sydney, demi membendung gelombang Covid-19 yang kian deras dalam sebulan belakangan.

Sementara itu, AS juga mengalami lonjakan kasus Covid-19 di tengah upaya negara pimpinan Presiden Joe Biden itu untuk bangkit setelah pandemi selama satu tahun ini.

(has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER