Pemerintah Afghanistan dan Taliban menyepakati gencatan senjata di salah satu provinsi di Barat negara tersebut, Badghis, pada Kamis (15/7).
"Gencatan senjata antara pasukan keamanan Afghanistan dan Taliban dimulai sekitar pukul 10.00 hari ini. Gencatan senjata ini dimediasi oleh para tetua adat," ujar Gubernur Badghis, Hesamuddin Shams, seperti dikutip AFP.
Shams kemudian mengatakan bahwa tak ada tenggat waktu khusus untuk gencatan senjata di kawasan Badhgis ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gencatan senjata ini tercapai sekitar sepekan setelah Taliban menyerbu Ibu Kota Badhgis, Qala-i-Naw. Taliban menggencarkan serangan ini setelah merebut daerah-daerah lain di Badghis.
Taliban meningkatkan frekuensi serangannya setelah AS dan NATO memutuskan untuk menarik pasukan dari Afghanistan.
Pekan lalu, Taliban bahkan mengklaim sudah mengambil alih 85 persen wilayah Afghanistan, termasuk jalur perlintasan di perbatasan dengan beberapa negara. Sejumlah pasukan Afghanistan pun kocar-kacir ketika Taliban menyerang.
Para warga yang daerah tempat tinggalnya dikuasai Taliban pun langsung angkat kaki demi menghindari kekerasan kelompok tersebut.
Pada Rabu, sekitar 400 warga Afghanistan mencoba menerobos perbatasan menuju Pakistan untuk kabur dari Taliban yang merebut wilayah tempat tinggal mereka.
Tak lama sebelum itu, sekitar 347 warga Afghanistan lainnya juga melarikan diri ke Tajikistan untuk menghindari kekerasan Taliban yang sudah menguasai wilayah mereka.
"Petugas perbatasan Tajikistan, berdasarkan prinsip-prinsip kemanusiaan dan sebagai tetangga yang baik, mengizinkan para pengungsi Afghanistan itu untuk masuk," demikian pernyataan pihak berwenang Tajikistan.
(has)