India melaporkan kematian pertama manusia akibat virus flu burung jenis H5N1. Pasien merupakan seorang anak laki-laki berusia 11 tahun.
Seperti dikutip dari Reuters, kasus kematian ini berpotensi menjadi risiko baru bagi negara terpadat kedua di dunia yang kini tengah dihantam parah pandemi virus corona itu.
Pemerintah dalam pernyataan resmi mengatakan bocah itu dirawat All India Institute of Medical Sciences di New Delhi pada 2 Juli. Anak itu dinyatakan meninggal pada Selasa (20/7) setelah mengalami kegagalan multi-organ.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petugas kesehatan yang merawat pasien dan keluarga bocah itu telah diisolasi, dan pihak berwenang telah meluncurkan pelacakan kontak.
Departemen Peternakan belum menemukan kasus dugaan flu burung di Haryana, negara bagian asal bocah itu. Namun pihak berwenang telah meningkatkan pengawasan.
India mencatat lebih dari setengah lusin wabah flu burung pada unggas dalam dua dekade terakhir, yang semuanya berhasil dikendalikan, tanpa ada kasus manusia yang dilaporkan sebelumnya.
Flu burung pernah mewabah di Asia, Afrika, Timur Tengah, serta beberapa negara di Eropa.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) virus flu burung jenis H5N1 telah menjangkit 861 orang di seluruh dunia dan menyebabkan kematian pada 455 orang hingga tahun 2019.
Flu ini disebabkan oleh infeksi virus influenza tipe A yang berasal dari burung. Sebagian besar jenisnya dapat menyerang dan menular pada unggas, baik unggas liar maupun unggas peternakan, seperti ayam, bebek, angsa, dan burung.
Setidaknya ada beberapa jenis virus flu burung yang bisa menginfeksi manusia, yaitu H5N1, H5N6, H5N8, dan H7N9. Penularan dapat terjadi jika terjadi kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi virus ini.
Penularan antarmanusia diduga juga dapat terjadi, tetapi belum jelas mekanisme dan cara penularannya.
(dea)