Kebakaran Besar Landa Turki, Tak Ada WNI Jadi Korban

CNN Indonesia
Senin, 02 Agu 2021 16:08 WIB
KBRI Ankara menyatakan tak ada WNI menjadi korban kebakaran hutan yang melanda Turki empat hari berturut sejak Rabu (28/7) lalu.
Ilustrasi. (Antara Foto/Bayu Pratama S)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara menyatakan tak ada warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban kebakaran hutan yang melanda Turki empat hari berturut,sejak Rabu (28/7) lalu.

"Tidak ada WNI yang menjadi korban atau terdampak akibat kebakaran hutan tersebut," ucap pejabat penerangan KBRI Ankara, Raditya Aji Wisnumurti, kepada CNNIndonesia.com, Senin (2/8).

Laporan itu didapat usai KBRI berkoordinasi dengan pihak terkait mengenai kondisi WNI.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"KBRI Ankara telah melakukan koordinasi dengan Satgas Perlindungan WNI di Turki untuk memantau kondisi WNI di daerah-daerah terdampak," kata Raditya.

Sejauh ini, kata, Raditya, ada sekitar 6.000 WNI di Turki, 1000 diantaranya tinggal di wilayah-wilayah yang terdampak kebakaran.

Mayoritas para WNI itu bekerja sebagai pekerja spa di hotel dan resor-resor wisata, wilayah yang banyak terimbas kebakaran tersebut.

Menurut Aditya, pemerintah Turki masih menyelidiki penyebab kebakaran hutan tersebut, termasuk kemungkinan unsur kesengajaan.

Turki mengalami kebakaran hutan besar-besaran selama empat hari berturut-turut sejak Rabu (28/7) lalu.

Kebakaran pertama kali terjadi di daerah Manavgat, Antalya. Akibat kebakaran ini, suhu udara mencapai 45 derajat celsius. Panas ini yang diduga menjadi penyebab utama kebakaran.

[Gambas:Video CNN]

Kondisi itu diperburuk dengan angin kencang yang menyulut api menyebar ke provinsi lain, seperti Mugla, Mersin, Adana, Osmaniye, Kahramanmaras, Kirikkale, dan Kayseri.

Imbas kebakaran itu, setidaknya enam orang tewas dan lebih dari 300 orang mengalami luka-luka. Warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian juga banyak yang dievakuasi.

Pemerintah mengerahkan 45 helikopter dan 6 pesawat untuk memadamkan api. Beberapa negara, seperti Rusia, Azerbaijan, dan Ukraina juga turut membantu upaya pemadaman itu dengan mengirim pesawat pemadam.

Pada Jumat (30/7) malam, pemerintah Turki mengklaim kebakaran hutan dapat dikendalikan. Menteri Pertanian dan Kehutanan Turki, Bekir Pakdemirli, menyatakan 57 dari 71 titik kebakaran berhasil dipadamkan.

Sepanjang akhir dekade lalu, tercatat lebih dari 2.600 kebakaran hutan terjadi di Turki. Namun, jumlah itu melonjak hingga nyaris 3.400 kebakaran tahun lalu.

(isa/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER