China Perluas Tes Massal Covid-19 di Kota Redam Varian Delta

CNN Indonesia
Senin, 09 Agu 2021 15:44 WIB
Sejumlah pemerintah kota di China menggencarkan tes massal virus corona (Covid-19) setelah tiga pekan mengalami gelombang infeksi baru. (AP/)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah pemerintah kota di China menggencarkan tes massal virus corona (Covid-19) setelah tiga pekan mengalami gelombang infeksi baru.

Seperti dilansir Reuters, Senin (9/8), virus corona varian Delta terdeteksi di lebih dari belasan kota di China sejak 20 Juli lalu. Pemerintah pusat mendesak seluruh pemerintah daerah menggiatkan melakukan penelusuran (tracing) serta pemeriksaan (testing) supaya tidak ada celah bisa memicu lonjakan kasus infeksi.

"Lengah maka harus diatasi dengan tegas," demikian pernyataan Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) dalam pernyataan pers pada Minggu (8/8) kemarin.

Kemarin China mencatat 125 kasus baru infeksi Covid-19 di daratan. Dari jumlah itu, 94 di antaranya adalah kasus penularan antarpenduduk.

Jumlah itu naik dari Sabtu (7/8) pekan lalu yakni 96 kasus dengan 81 infeksi lokal.

Sebagian besar kasus baru infeksi Covid-19 di China kemarin berada di pusat Kota Zhengzhou dan kawasan timur Kota Yangzhou.

Akibat kenaikan kasus infeks itu, pemerintah Kota Yangzhou menggelar tes massal Covid-19 kelima bagi penduduk setempat.

Sedangkan pemerintah Kota Zhengzhou menggelar tes massal Covid-19 ketiga bagi seluruh penduduk setempat.

Sementara itu di pemerintah Kota Nanjing juga melanjutkan menggelar tes massal bagi penduduk di wilayah pinggiran, setelah tiga pemeriksaan yang digelar bagi seluruh penduduk kota. Meski begitu, jumlah kasus harian di Nanjing saat ini rata-rata berkisar lima kasus.

Pemerintah China mencatat ada 39 jumlah kasus infeksi Covid-19 tanpa gejala pada Minggu kemarin, setelah sehari sebelumnya mencatat ada 30 kasus. Pemerintah pusat memutuskan kasus tanpa gejala tidak lagi dimasukkan ke dalam catatan resmi infeksi Covid-19 di Negeri Tirai Bambu.

Sampai saat ini jumlah keseluruhan kasus Covid-19 di China sejak awal pandemi merebak mencapai 93.826 orang, dengan angka kematian mencapai 4.636 orang.

Para pakar di China menilai varian Delta menjadi ancaman terbesar strategi penanggulangan Covid-19 di negara itu. Namun, mereka meyakini pemerintah bisa mengendalikan penyebaran varian Delta dengan kebijakan pengetatan kegiatan penduduk, meski berimbas terhadap perekonomian.

(ayp/ayp)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK