Tekan Covid, Negara Bagian Australia Perluas Lockdown
Pemerintah New South Wales (NSW), Australia, memperluas penguncian wilayah di negara bagian tersebut demi meredam penyebaran infeksi Covid-19.
Perdana Menteri NSW, Gladys Berejiklian, menuturkan kebijakan lockdown akan diperluas ke kota pedesaan Tamworth karena khawatir virus corona telah menyebar dari Ibu Kota Sydney hingga pedesaan.
Berejiklian mengumumkan lockdown di Tamworth setelah beberapa warga kota itu mengidap Covid-19. Mereka diketahui memiliki riwayat perjalanan dari Sydney yang berjarak 414 kilometer tanpa izin.
"Sebagai tindakan pencegahan, para ahli kesehatan telah merekomendasikan kami menerapkan lockdown Tamworth selama sepekan," kata Berejiklian kepada wartawan di Sydney pada Senin (9/8).
D
ikutip Reuters, pemerintah NSW juga mendesak warga di daerah Teluk Byron melakukan tes Covid-19 setelah seorang pria di daerah itu melakukan perjalanan dari Sydney. Jarak dari Sydney ke TeluK Byron, salah satu tempat wisata favorit, sekitar 767 kilometer.
Setelah menerapkan lockdown selama lebih dari tujuh pekan, NSW masih mendeteksi tren infeksi Covid-19 yang signifikan. Negara bagian terdapat di Australia itu mencatat 283 kasus Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Jumlah infeksi Covid-19 harian itu naik dari 262 kasus sehari sebelumnya.
Sementara itu, negara bagian tetangga, Victoria, memutuskan mencabut lockdown setelah terus mendeteksi penurunan kasus harian Covid-19.
Sebagian besar kasus Covid-19 baru di Victoria terdapat pada komunitas masyarakat, bukan di pusat karantina. Namun, Perdana Menteri Victoria, Daniel Andrews, mengatakan pemerintah tetap akan mencabut lockdown mulai hari ini.
Meski begitu, Andrews menuturkan Ibu Kota Melbourne tetap akan lockdown hingga setidaknya 12 Agustus mendatang.
Di Brisbane, ibu kota Queensland, pihak berwenang melaporkan empat kasus Covid-19 baru pada Senin, hari pertama aturan diam di rumah dicabut.
Sejumlah wilayah di Australia terus dihantui ancaman lonjakan Covid-19 akibat penyebaran varian Delta corona yang lebih cepat menular.
Di sisi lain, pemerintah Australia dinilai lambat dalam melaksanakan program vaksinasi nasional.
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, terus mendapat kecaman karena program vaksinasi yang lambat. Sejauh ini hanya 22 persen warga Australia di atas 16 tahun sudah merampungkan vaksinasi Covid-19.
Padahal, pemerintahan Morrison sempat dipuji karena dinilai berhasil meredam penularan Covid-19 di Negeri Kanguru pada awal pandemi. Australia bahkan sempat membuka koridor perjalanan (travel bubble) dengan Selandia Baru karena berhasil mempertahankan nol kasus.
Namun, travel bubble itu ditangguhkan akibat lonjakan Covid-19 terbaru.
(rds/dea)