Melbourne Masih Lockdown Akibat Kasus Covid-19 Tinggi
Kota Melbourne di Negara Bagian Victoria, Australia masih menerapkan penguncian wilayah (lockdown) akibat kasus infeksi virus corona (Covid-19) yang disebabkan varian Delta masih tinggi.
Padahal pemerintah Negara Bagian Victoria berencana mencabut lockdown, di luar Melbourne, mulai Selasa (10/8) besok. Melbourne masih menerapkan lockdown sampai 12 Agustus mendatang.
Seperti dilansir Associated Press, Senin (9/8), Kota Melbourne tetap menerapkan lockdown setelah pada Kamis pekan lalu status itu diperpanjang akibat penyebaran virus corona varian Delta yang masih terjadi.
Menteri Besar Victoria, Daniel Andrew, mengatakan seluruh kasus infeksi baru yang terdeteksi di Victoria dalam beberapa hari terakhir terjadi di Melbourne. Pada hari ini dilaporkan ada 11 kasus baru Covid-19.
Di sisi lain, kasus baru infeksi Covid-19 di Negara Bagian New South Wales dalam 24 jam terakhir tercatat mencapai 283, dan satu orang meninggal.
Menurut laporan Reuters, pemerintah New South Wales akan memperluas daerah yang menerapkan lockdown hingga ke Kota Tamworth yang merupakan wilayah pertanian.
Menurut Menteri Besar New South Wales, Gladys Berejiklian, kebijakan itu dilakukan sebagai langkah pencegahan. Sebab, seorang penduduk Sydney yang positif Covid-19 sempat bepergian ke Tamworth.
"Para pakar kesehatan mengusulkan supaya menerapkan lockdown di Kota Tamworth selama satu pekan sebagai bentuk pencegahan," kata Gladys.
Selain itu pemerintah Negara Bagian New South Wales meminta para penduduk di wilayah Byron Bay untuk melakukan tes massal Covid-19. Sebab seorang penduduk Sydney yang positif Covid-19 sempat bepergian ke wilayah tujuan wisata itu.
Sedangkan kematian akibat gelombang baru infeksi Covid-19 yang terdeteksi di Sydney sejak 16 Juni lalu mencapai 29 orang.
Status lockdown di Sydney yang diterapkan sejak 26 Juni akan tetap berlaku sampai 28 Agustus mendatang.
Selain ancaman lonjakan kasus, Australia juga tengah dihadapkan dengan ancaman resesi akibat perlambatan ekonomi sebagai dampak penerapan lockdown.
Saat ini program vaksinasi di Negeri Kanguru itu juga masih tergolong rendah, yakni baru sekitar 22 persen penduduk di atas usia 16 tahun yang sudah disuntik vaksin.
(ayp/ayp)