35 Pejabat China Dipecat hingga Warga Taiwan Pulang dari RI

Berbagai peristiwa terjadi di berbagai belahan dunia pada Senin (9/8) kemarin. Mulai dari China pecat pejabat lalai cegah kenaikan kasus Covid-19 dan 122 warga Taiwan dipulangkan dari Indonesia. CNNIndonesia.com merangkum sejumlah kejadian tersebut dalam kilas internasional.

1. China Pecat 35 Pejabat Lalai Atasi Covid

Pemerintah China memecat 15 pejabat di Kota Nanjing, Provinsi Jiangsu karena dianggap lamban dalam merespons wabah baru Covid-19, pada Sabtu (7/8) pekan lalu. Sehingga total pejabat yang dipecat mencapai 35 orang.

Pada 4 Agustus pemerintah China memecat 20 pejabat Kota Zhangjiajie di Provinsi Hunan dengan alasan serupa, yakni menyebabkan penyebaran virus corona semakin meluas.

Surat kabar Global Times pada Minggu (8/8) pekan lalu melaporkan para pejabat Pemerintah Kota Nanjing yang dipecat di antaranya Wakil Wali Kota Hu Wanjin; Ketua Komisi Kesehatan Partai Komunis China di Nanjing, Fang Zhongyou; Komandan Pengendalian Anti-epidemi di Bandara Internasional Nanjing Lukou, Wang Chao.

Pemerintah Kota Zhengzhou Provinsi Henan, dan Kota Yantai di Provinsi Shandong juga memecat sejumlah pejabat dan pegawai negeri yang lalai dalam menjalankan tugas untuk mencegah dan mengendalikan pandemi.

Mereka yang dicopot dari jabatannya termasuk Sekretaris Komisi Kesehatan Zhengzhou, Fu Guirong, dan Kepala Rumah Sakit Rakyat Keenam Zhengzhou, rumah sakit yang ditunjuk untuk perawatan kedatangan luar negeri yang terinfeksi Covid-19.

2. Takut Covid, 122 WN Taiwan Dievakuasi Pesawat Carter dari RI

Sebanyak 122 warga Taiwan dilaporkan dievakuasi pulang menggunakan penerbangan carter pada Minggu (8/8) malam demi menghindari penularan Covid-19 yang masih tinggi di Indonesia.

Taipei Times melaporkan ratusan warga Taiwan itu pulang menggunakan pesawat maskapai Garuda Indonesia dan tiba di Bandara Internasional Taoyuan pada pukul 22.55 waktu setempat.

Kepala Layanan Konsuler Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taiwan (TETO) di Jakarta, Brian Ko, mengatakan bahwa setibanya di Taiwan, ratusan penumpang itu akan menjalani isolasi di fasilitas karantina yang ditunjuk pemerintah.

3. Hizbullah Sebut Siap Kembali Serang Israel

Pemimpin kelompok Hizbullah di Libanon, Hassan Nasrallah, menyatakan bakal menggencarkan serangan terhadap Israel setelah wilayah kekuasaan mereka digempur pekan lalu.

"Kami memilih menyerang lahan kosong pertanian Shebaa guna mengirim pesan, dan juga mengambil langkah dan di kemudian hari kami bisa meningkatkannya dan mengambil langkah lain," kata Nasrallah dalam pidato memperingati perang Hizbullah dan Israel pada 2006 silam, seperti dilansir Reuters, Senin (9/8).

"Pembalasan kami kemarin terkait dengan serangan udara Israel yang menargetkan kawasan selatan Libanon untuk pertama kalinya dalam 15 tahun. Aksi kami punya tujuan dan sasaran jelas," ujar Nasrallah seperti dilansir Associated Press.

"Setiap serangan udara yang dilakukan Angkatan Udara Israel ke Libanon akan dibalas dengan cara yang sesuai dan sepadan," ucap Nasrallah.

"Kami selalu menyatakan tidak ingin berperang dan kami tidak ingin berperang, tetapi kami selalu bersiap dan kami tidak takut akan hal itu dan menunggu setiap hari dan kami yakin menang dengan bantuan Allah S.W.T.," ujar Nasrallah.