Taliban Ganas, 6 Negara Desak UE Lanjut Deportasi Afghanistan

CNN Indonesia
Selasa, 10 Agu 2021 20:44 WIB
Enam negara Uni Eropa memperingatkan blok itu agar tak menghentikan deportasi pencari suaka ke Afghanistan meski Taliban tengah mengintensifkan serangan.
Ilustrasi warga Afghanistan. (AFP/Wakil Kohsar)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak enam negara anggota Uni Eropa memperingatkan blok itu agar tak menghentikan deportasi para pencari suaka ke Afghanistan meskipun Taliban tengah mengintensifkan serangan di negara tersebut.

Keenam negara tersebut mengirimkan surat kepada Uni Eropa yang diunggah seorang jurnalis Belgia di Twitter. Surat itu ditulis oleh perwakilan Austria, Denmark, Belgia, Belanda, Yunani, dan Jerman.

Melalui surat itu, keenam negara tersebut menyatakan bahwa jika UE tak melanjutkan deportasi, blok tersebut dianggap dapat mengirimkan sinyal yang salah kepada warga Afghanistan lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menghentikan pemulangan mengirimkan sinyal yang salah dan justru dapat memotivasi lebih banyak warga Afghanistan meninggalkan rumah mereka demi ke UE," demikian penggalan surat yang dikutip Reuters.

Pernyataan itu berlanjut, "Inilah mengapa kami mendesak kalian dan tim kalian di Komisi untuk menggencarkan pembicaraan dengan pemerintah Afghanistan mengenai bagaimana pemulangan warga Afghanistan harus dilanjutkan dalam beberapa bulan ke depan."

Meski demikian, keenam negara tersebut tetap membuka kemungkinan memberikan bantuan bagi pengungsi dari Afghanistan, Pakistan, dan Iran.

Menteri urusan Suaka dan Migrasi Belgia, Sammy Mahdi, membela pernyataan keenam negara ini. Menurutnya, keadaan di suatu negara tak serta merta menjadikan warganya dapat berlindung sebagai pencari suaka di negara lain.

"Wilayah suatu negara yang tak aman, bukan berarti tiap warga negara itu secara otomatis berhak atas perlindungan," ujarnya melalui Twitter, Selasa (10/8).

[Gambas:Video CNN]

Komisi Eropa mengonfirmasi telah menerima surat dari enam negara dan akan membalasnya. Persoalan itu kemungkinan akan dibahas saat pertemuan virtual para menteri urusan dalam negeri Uni Eropa, 18 Agustus mendatang.

Afghanistan tengah menghadapi situasi keamanan yang buruk. Serangan Taliban semakin intensif usai Amerika Serikat dan negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menarik pasukan dari Afghanistan.

Hingga saat ini, Taliban mengklaim berhasil merebut tujuh ibu kota provinsi melalui pertempuran sengit dengan pasukan pemerintah.

Kelompok itu menguasai Taluqan, Ibu Kota Provinsi Takha, Sar-e-Pul; Ibu Kota Provinsi Kondoz, Kunduz; Ibu Kota Provinsi Jawzan, Shebergan; Ibu Kota Provinsi Nimruz, Aibak; Ibu Kota Provinsi Samangan, dan Ibu Kota Provinsi Helmand, Lashkar Gah.

Kini, pasukan pemerintah tengah berjuang mati-matian untuk merebut kembali Kota Kunduz yang dikuasai Taliban. Penduduk Kota Kunduz banyak yang mengungsi untuk menyelamatkan diri dari pertempuran itu.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER