Erdogan Bakal Temui Taliban Supaya Damai dengan Afghanistan

CNN Indonesia
Kamis, 12 Agu 2021 08:54 WIB
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyatakan bakal menemui petinggi Taliban dan membujuk mereka mengutamakan perundingan damai dengan pemerintah Afghanistan. (AFP PHOTO / ADEM ALTAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyatakan bakal menemui petinggi Taliban dan membujuk mereka mengutamakan perundingan damai dengan pemerintah Afghanistan.

"Kalau kita tidak bisa membuat petinggi mereka dikendalikan, maka menjadi mustahil bagi kami untuk menjamin perdamaian di Afghanistan," kata Erdogan, seperti dilansir Associated Press, Kamis (12/8).

Turki saat ini sedang membidik menjadi operator keamanan di Bandara Internasional Hamid Karzai di Ibu Kota Kabul, Afghanistan. Bandara itu berfungsi untuk kepentingan sipil dan juga menjadi pangkalan udara militer.

Saat ini Turki mengerahkan sekitar 500 tentara di Afghanistan dan tidak pernah sekalipun terlibat misi tempur. Mereka diterjunkan untuk mengamankan pangkalan militer di Bandara Kabul.

Bandara Kabul dinilai menjadi salah satu obyek vital yang menghubungkan negara itu dengan dunia. Sebab dengan bentang alam yang merupakan pegunungan tandus dan kondisi keamanan di jalan raya yang mengkhawatirkan, perjalanan melalui udara menjadi pilihan utama untuk menjangkau Afghanistan yang merupakan negara yang tidak mempunyai akses ke wilayah perairan (landlocked).

Selain itu, Turki dinilai mencoba meluaskan pengaruh politik mereka di Afghanistan yang punya ikatan sejarah, budaya, etnis dan agama sebab sama-sama negara mayoritas Muslim. Turki sempat menjadi penengah dalam pertikaian antara Afghanistan dan Pakistan.

Pakistan menuduh Afghanistan melindungi kelompok pemberontak separatis yang beroperasi di Balochistan, sedangkan Afghanistan menuduh Pakistan membantu Taliban.

Gerilyawan Taliban kini menguasai Kota Taluqan (Provinsi Takhar), Farah (Provinsi Farah), Sar-e-Pul (Provinsi Sar-e-Pul) Kunduz (Provinsi Kondoz), Sheberghan (Provinsi Jawzan), Zaranj (Provinsi Nimruz), Aibak (Provinsi Samangan), Lashkar Gah (Provinsi Helmand), Faizabad (Provinsi Badakhshan) dan Poli-Khumri (Provinsi Baghlan).

Taliban menggencarkan serangan terhadap militer Afghanistan setelah meneken kesepakatan damai dengan Amerika Serikat. Serangan itu dilakukan setelah AS dan NATO setuju menarik seluruh pasukan mereka di negara itu hingga 11 September mendatang.

Sejumlah pakar memperkirakan ibu kota Kabul bakal jatuh dalam 30 hari jika pemerintah Afghanistan tidak mampu membendung serangan Taliban.

Keraguan yang mengemuka saat ini adalah sampai kapan pemerintah Afghanistan bisa bertahan dari serangan Taliban yang semakin gencar. Selain itu, jika kesepakatan damai antara pemerintah Afghanistan dan Taliban tidak juga tercapai dikhawatirkan negara itu kembali jatuh ke dalam perang saudara seperti pada 1990-an silam.

(ayp/ayp)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK