Truk Angkut Bahan Bakar di Lebanon Meledak, 20 Orang Tewas

CNN Indonesia
Minggu, 15 Agu 2021 14:34 WIB
Sebanyak 20 orang tewas dan 79 orang luka-luka dalam ledakan truk yang mengangkut bahan bakar di Akkar, Lebanon utara, Minggu (15/8).
Sebanyak 20 orang tewas dan 79 orang luka-luka dalam ledakan truk yang mengangkut bahan bakar di Akkar, Lebanon utara, Minggu (15/8). (AFP PHOTO /Gianni Schicchi).
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak 20 orang tewas dalam ledakan truk yang mengangkut bahan bakar di Akkar, Lebanon utara, Minggu (15/8).

Palang Marah Libanon juga melaporkan 79 orang lainnya mengalami luka-luka.

"Sejauh ini 20 yang meninggal dan 79 terluka," ujar Palang Merah Libanon di akun Twitter resminya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Reuters belum bisa menghubungi Palang Merah dan pejabat Lebanon untuk perincian korban.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan kebakaran di Akkar. Namun, video itu belum bisa diverifikasi secara independen. Sejauh ini, belum diketahui penyebab ledakan tersebut.

Mantan menteri luar negeri Lebanon, Gebran Bassil menyampaikan bela sungkawanya atas insiden tersebut.

"Kami bersama orang-orang Al-Talil dan Akkar. Kami berdoa agar para martir mendapat rahmat dan berharap pemulihan segera bagi korban yang terluka," terang Bassil di Twitter.

Mantan Perdana Menteri Lebanon, Saad al-Harari, juga turut angkat suara mengenai peristiwa itu.

"Pembantaian Akkar tak berbeda dengan pembantaian pelabuhan," jelasnya di Twitter.

Pernyataan itu, merujuk pada ledakan yang terjadi di Pelabuhan Beirut satu tahun lalu. Ia juga meminta pejabat Lebanon termasuk presiden untuk bertanggung jawab dan mengundurkan diri.

Hariri merupakan politis Muslim Sunni terkemuka, dan secara terbuka menentang Presiden Lebanon Michel Aoun.

Lebanon tengah dilanda krisis ekonomi terburuk yang pernah dialami dunia sejak tahun 1850-an. Negara itu tengah bergulat dengan kemiskinan yang meningkat, termasuk kekurangan bahan pokok seperti obat-obatan dan bahan bakar.

Rumah sakit sampai memperingatkan bahwa pihaknya kekurangan bahan bakar, dan jika terus berlanjut mungkin terpaksa ditutup.

Kemarin, Sabtu (14/8), tentara Lebanon telah menyita ribuan liter bendis dan solar yang ditimbun oleh distributor dipompa-poma seluruh negeri.

Pekan lalu, negara itu juga dilaporkan mengalami sejumlah insiden pembajakan kapal tanker.

Ledakan yang terjadi di Akkar kurang dari dua minggu setelah Lebanon memperingati satu tahun ledakan di pelabuhan Beirut pada Agustus 2020 lalu, yang menewaskan lebih dari 200 orang.

Saat itu, pupuk amonium nitrat yang disimpan secara sembarangan meledak. Hal itu membuat sebagian besar ibu kota tampak seperti zona perang. Ledakan itu menjadi salah satu ledakan non-nuklir terbesar dalam sejarah.

Hari-hari setelah itu, tidak ada pejabat yang dimintai pertanggungjawaban atas ledakan besar tersebut.

(nsa/bir)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER