Kelompok Taliban yang sudah menguasai ibu kota Afghanistan, Kabul dan menduduki Istana Kepresidenan mulai bicara soal susunan pemerintahan baru.
Juru Bicara Taliban Sohail Shaheen mengatakan pemerintahan baru yang akan dijalankan kelompok itu akan mencakup warga Afghanistan non-Taliban.
"Ketika kami mengatakan pemerintah islam inklusif Afghanistan, itu berarti bahwa warga Afghanistan lainnya juga memiliki partisipasi dalam pemerintahan," ucap Shaheen, seperti dikutip CNN, Minggu (15/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanya mengenai pemerintahan baru, apakah akan melibatkan anggota dari bekas pemerintahan Afghanistan, Shaheen hanya menjawab, "prematur" untuk menyebut siapa para pejabat itu.
Namun ia juga mengatakan Taliban mencoba memiliki beberapa tokoh terkenal untuk menjadi bagian dari pemerintah.
Selain itu, menyoal pelibatan polisi dan tentara Afghanistan, Shaheen mengatakan semua orang yang menyerahkan senjatanya dan bergabung dengan pasukan Taliban akan diberikan pengampunan. Ia juga menegaskan kehidupan dan harta benda warga Afghanistan dijamin aman.
Taliban berhasil menduduki Kabul dan Istanan kepresidenan kemarin, Minggu (16/8).
Sebelum sampai Kabul, Taliban telah merebut sejumlah kota strategis di Afghanistan, seperti Herat, Kandahar, Jalalabad, Mizar-i-Shafr dan lainnya. Beberapa di antaranya direngkuh tanpa perlawanan.
Taliban mengaku ingin membentuk pemerintahan terbuka usai berhasil merebut Kabul dari pemerintah Afghanistan.
"Saya berpikir tentang pemerintah inklusif di Afghanistan, ini adalah tuntutan dan keinginan serta keamanan seluruh penduduk Afghanistan," ujar Shaheen dikutip Associated Press, Senin (16/8).
Sebelumnya, Taliban dilaporkan akan mendeklarasikan kembali Emirat Islam Afghanistan, yang runtuh karena invasi Amerika Serikat pada 2001 lalu. Namun rencana itu disebut ditunda.
Mereka juga meminta pengalihan kekuasaan secara penuh dan menolak usulan pembentukan pemerintahan peralihan.
Selain itu, Taliban juga menjanjikan keamanan bagi pegawai negeri sipil dan aparat yang menyerahkan diri.
Mereka juga menjamin tak akan mengganggu penduduk di Kabul dan menjaga harta serta keselamatan mereka.
(sur/nis/sur)