Aisha Ahmad (22) seorang mahasiswi di Kabul, Afghanistan, segera bergegas ke Bandara Internasional Hamid Karzi ketika pemerintahan Afghanistan jatuh ke tangan Taliban pada Senin (16/8) lalu.
Jalanan sepi saat dia berlari menuju bandara. Sesekali suara tembakan bisa terdengar di beberapa sudut jalan.
Meski berhasil tiba di bandara,Aisha tak berhasil keluar Kabul. Setibanya dia di bandara, ribuan orang sudah berkerumun berdesakan masuk pesawat untuk penerbangan keluar negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga mengaku melihat banyak perempuan dan anak kecil bergelimpangan di tanah setibanya dia si bandara.
"Anak-anak dan perempuan di tanah, rasanya seperti kiamat. Saya sempat pikir bahwa ini adalah akhir dan saya akan mati," cerita Aisha pada CNN.
Sayang Aisha tak berhasil keluar Kabul, namun setidaknya dia berhasil selamat dari kerumunan dan baku tembak yang sempat terjadi di Bandara Hamid Karzi dengan goresan dan memar di sekujur tubuh.
Dia mengaku sempat meminta pertolongan pada negara lain melalui Twitter. Namun permintaan tolong itu dibalas oleh ancaman pembunuhan.
"Saya meminta bantuan dari negara ketiga, hanya untuk menerima ancaman pembunuhan," kata Aisha.
Sebelumnya dikabarkan lima orang tewas ketika ratusan warga Afghanistan berlarian menuju bandara Kabul untuk kabur setelah pemerintahan jatuh ke tangan Taliban.
Seorang saksi mata mengatakan kepada Reuters bahwa ia melihat setidaknya lima jasad dibawa ke satu kendaraan.