Taliban Wajibkan Wanita Afghanistan Berhijab Selain Burkak

CNN Indonesia
Rabu, 18 Agu 2021 12:41 WIB
Taliban mewajibkan seluruh perempuan di Afghanistan mengenakan hijab, tetapi tidak mengharuskan burkak, setelah mereka kembali berkuasa.
Ilustrasi burkak. Kelompok Taliban menyatakan tidak mewajibkan seluruh perempuan di Afghanistan mengenakan burkak setelah mereka kembali berkuasa. (AFP PHOTO / AREF KARIMI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kelompok Taliban menyatakan mewajibkan seluruh perempuan di Afghanistan mengenakan hijab, selain memakai burkak, setelah mereka kembali berkuasa.

"Burkak bukan satu-satunya hijab yang bisa diamati, ada banyak jenis hijab selain burkak," kata Juru Bicara Biro Politik Taliban, Suhail Shaheen, di Doha, Qatar, seperti dilansir AFP, Rabu (18/8).

Akan tetapi, Shaheen tidak merinci jenis jilbab seperti apa yang diperbolehkan oleh Taliban.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah negara dan kelompok pemerhati hak asasi manusia menyoroti nasib kaum perempuan di Afghanistan setelah Taliban kembali berkuasa. Akan tetapi, Shaheen menyatakan Taliban akan tetap menghormati hak-hak perempuan.

"(Perempuan) boleh mendapatkan pendidikan dari tingkat taman kanak-kanak hingga tingkat tinggi, artinya universitas. Kami sudah menyampaikan kebijakan ini dalam konferensi internasional di Moskow (Rusia) dan dalam konferensi di di sini di Doha," ujar Shaheen.

Shaheen mengatakan saat ini ribuan sekolah di wilayah Afghanistan yang direbut Taliban masih berkegiatan.

Saat Taliban berkuasa pada 1996 sampai 2001, seluruh sekolah khusus perempuan di Afghanistan ditutup. Saat itu kaum perempuan di Afghanistan juga dilarang bepergian dan bekerja, serta diwajibkan mengenakan burkak ketika berada di luar rumah.

Burkak adalah pakaian khusus perempuan yang menutupi tubuh mereka dari kepala hingga ujung kaki, dengan jaring pada bagian mata untuk melihat.

Saat berkuasa di masa lalu, Taliban menerapkan syariat Islam dengan keras dengan alasan memerangi perbuatan dosa. Mereka bahkan membentuk satuan polisi syariah.

Dalam segi hukum, Taliban menerapkan syariat Islam yakni hukum potong tangan bagi pencuri dan rajam atau dilempari batu hingga meninggal bagi pelaku zina.

Saat menggelar jumpa pers perdana di Ibu Kota Kabul, Taliban menyatakan mereka akan mengampuni seluruh penduduk Afghanistan yang pernah menjadi aparat keamanan untuk memerangi mereka, pegawai negeri atau yang direkrut sebagai staf oleh militer asing. Mereka juga menyatakan akan tetap menjaga keselamatan dan keamanan seluruh penduduk Afghanistan.

(ayp/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER