Taliban Disebut Gencar Cari Warga yang Membantu AS
Taliban disebut gencar mencari orang-orang yang membantu pasukan Amerika Serikat (AS) dan NATO, meski mereka telah berjanji tak akan balas dendam. Hal itu terungkap dalam sebuah dokumen rahasia PBB.
Dokumen yang disediakan oleh konsultan penilaian ancaman PBB dan dilihat oleh AFP itu menyebutkan Taliban memiliki "daftar prioritas" individu yang ingin ditangkap.
Menurut dokumen tersebut, pihak yang paling berisiko adalah mereka yang memiliki peran sentral di militer Afghanistan, polisi, dan intelijen.
Laporan itu juga menuliskan Taliban telah melakukan "kunjungan dari pintu ke pintu yang ditargetkan" sejumlah individu yang ingin mereka tangkap dan anggota keluarga mereka.
Dokumen itu turut menyertakan bahwa gerilyawan juga melakukan pemeriksaan individu di akses menuju Bandara Kabul dan membangun pos pemeriksaan di sejumlah kota besar, termasuk di ibu kota dan Jalalabad.
Dokumen yang tertanggal Rabu (18/8) tersebut ditulis oleh the Norwegian Center for Global Analyses, organisasi yang memberikan laporan intelijen kepada badan-badan PBB.
"Mereka menargetkan keluarga dari mereka yang menolak menyerah, dan menangkap dan menghukum keluarga mereka 'menurut hukum Syariat'," kata direktur eksekutif lembaga tersebut, Christian Nellemann, kepada AFP.
"Kami menduga baik individu yang sebelumnya bekerja dengan tentara NATO/AS dan sekutunya, bersama anggota keluarga mereka, akan diungkap untuk disiksa dan dieksekusi," lanjutnya.
"Ini akan semakin membahayakan badan intelijen barat, jaringan, metode, dan kemampuan mereka untuk melawan Taliban, ISIS, dan ancaman teroris lainnya pada waktu mendatang," tambahnya.
Laporan itu mengatakan para militan Taliban "dengan cepat merekrut" informan baru untuk bekerja sama dengan rezim baru dan memperluas daftar target mereka dengan menghubungi masjid dan pialang uang.
Dokumen tersebut juga mencetak kembali sebuah surat tertanggal 16 Agustus dari Taliban kepada seorang individu yang bekerja sebagai kontra-terorisme di Pemerintahan Afghanistan.
Surat itu meminta orang tersebut melaporkan kepada pejabat Taliban untuk "menyediakan informasi soal sifat pekerjaan Anda dan hubungan dengan orang Inggris dan Amerika,"
Lihat Juga : |
"Bila Anda tidak melaporkan kepada Komite, anggota keluarga Anda akan ditangkap, dan Anda bertanggung jawab atas ini. Anda dan anggota keluarga Anda akan dikenakan hukum Syariat," tulis surat tersebut.
The Norwegian Center for Global Analyses juga memperingatkan bahwa Taliban berpeluang menargetkan atau menangkap orang Barat atau pun tentara asing yang tersisa, termasuk tenaga medis, bila mereka mengkritisi kelompok tersebut.
AFP menyebut juru bicara PBB tidak merespon permintaan tanggapan atas dokumen tersebut.
(afp/end)