Taliban Larang Pegawai Pemerintah Afghanistan Masuk Kantor
Taliban pada Sabtu (21/8) dilaporkan menghalangi pekerja pemerintah Afghanistan di Kabul kembali ke kantor untuk bekerja. Blokir pekerja ini bertentangan dengan pernyataan Taliban sebelumnya yang mengizinkan mereka lanjut bekerja.
Sejak Taliban menguasai Kabul pekan lalu, sebagian besar gedung pemerintah, bank, sekolah, dan universitas telah ditutup. Sejauh ini hanya sedikit perusahaan swasta yang diizinkan tetap beroperasi, termasuk perusahaan telekomunikasi.
"Saya ke kantor pagi ini, tetapi Taliban yang ada di gerbang memberi tahu kami bahwa mereka tidak menerima perintah membuka kantor pemerintahan," kata Hamdullah, seorang pekerja yang menceritakan pengalamannya kepada AFP.
"Mereka mengatakan agar kami menonton televisi atau mendengarkan radio untuk pengumuman kapan kembali bekerja," ucap dia lagi.
Taliban belum membentuk pemerintahan baru di Afghanistan dan salah satu kekhawatiran terbesar saat kekacauan administrasi yaitu apakah pekerja masih mendapatkan gaji.
Juru bicara Taliban sebelumnya mengatakan pemerintahan baru akan berbeda dari rezim 1996-2001 yang dikenal melarang perempuan dari hampir semua aspek kehidupan publik. Dia juga mengumumkan amnesti umum.
"Semua pihak yang berseberangan diampuni dari A sampai Z. Kami tidak akan membalas dendam," katanya.
(fea)