Singapura Tawarkan AS Bantuan Pesawat Evakuasi di Afghanistan
Singapura menawarkan Amerika Serikat bantuan pesawat untuk proses evakuasi di Afghanistan menyusul kekacauan akibat pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban pekan lalu.
Perdana Menteri Lee Hsien Loong menyampaikan langsung tawaran itu saat bertemu dengan Wakil Presiden AS, Kamala Harris, di Singapura pada Senin (23/8).
"AS sedang melakukan operasi evakuasi pengungsi dari Afghanistan. Singapura ingin menawarkan kepada AS pesawat tanker Republik Singapura Air Force (RSAF) Airbus 330 Multi-Role," kata Lee dalam konferensi pers daring.
Menanggapi tawaran itu, Haris berkata, "Saya berterima kasih atas tawaran yang sangat murah hati, yang sudah Anda (Lee) buat untuk Amerika Serikat, dalam evakuasi kami di Afghanistan."
Harris akan berada di Singapura selama dua hari. Kunjungan ini merupakan perjalanan ke luar negeri kedua selama ia menjabat wakil presiden.
Dalam pertemuan itu, kedua pemimpin negara membahas banyak hal, di antaranya mengenai hubungan diplomatik, kesehatan global, pandemi Covid-19, cara menghadapi varian baru, dan keamanan di wilayah Laut China Selatan.
Setelah itu, Haris akan mengunjungi Vietnam selama dua hari. Kabar Harris berkunjung ke negara Asia Tenggara itu sudah berembus dari bulan lalu.
Sementara itu, pasukan AS masih terus melakukan evakuasi dari Kabul. Setelah Taliban berkuasa, Negeri Paman Sam itu bahkan mengerahkan 6.000 tentara untuk membantu evakuasi warga dari Afghanistan.
Selama proses evakuasi, bandara internasional Kabul terpantau dalam kekacauan. Ribuan orang berdesak-desakan dan berebut masuk ke pesawat agar bisa lari dari Afghanistan.
Mereka yang lari tak mau merasakan kembali kepemimpinan Taliban yang otoriter dan merenggut kebebasan sipil, terutama hak-hak perempuan.
Sejauh ini, menurut data Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), sekitar 12 ribu orang, yang terdiri dari warga lokal maupun WNA, telah dievakuasi dari Afghanistan.
(isa/has)