Gedung Putih Sebut 6.000 Orang AS Dievakuasi dari Afghanistan

CNN Indonesia
Selasa, 31 Agu 2021 02:30 WIB
Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan bahwa sekitar 6.000 orang Amerika telah dievakuasi dari Afghanistan pada Senin (30/8).
Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan bahwa sekitar 6.000 orang Amerika telah dievakuasi dari Afghanistan pada Senin (30/8). (AP/Sgt. Isaiah Campbell)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan bahwa sekitar 6.000 orang Amerika telah dievakuasi dari Afghanistan pada Senin (30/8).

Sejauh ini, menurut laporan Reuters, pemerintahan Biden masih berusaha menentukan berapa banyak orang Amerika yang tersisa di Afghanistan sebelum tenggat waktu yang ditentukan untuk menarik pasukan AS yakni pada hari ini, Selasa (31/8). 

Psaki yakin bahwa jumlah orang AS yang tersisa di Afghanistan kecil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di samping itu, Psaki juga mengisyaratkan kepada awak media bahwa Biden akan berpidato terkait Afghanistan dalam beberapa hari mendatang.

Namun, ia tidak memberikan penjelasan secara spesifik saat ditanya apakah Biden akan berbicara pada hari ini, bertepatan batas waktu AS untuk mengevakuasi pasukan dari Afghanistan.

Dia hanya mengatakan bahwa masyarakat AS, "diperkirakan dapat mendengar pernyataan Presiden dalam beberapa hari mendatang."

Terlepas dari hal itu, Psaki mengungkapkan bahwa Presiden AS Joe Biden telah berbicara kepada komandan militernya bahwa mereka harus mengupayakan segala hal untuk membuat ISIS membayar kematian 13 anggota militer Amerika di Afghanistan pekan lalu.

Saat ditanya oleh reporter CNN Phil Mattingly terkait apakahBiden secara pribadi memberi lampu hijau untuk serangan pesawat nirawak (drone) ke bandara di Kabul, Psaki tidak langsung menjawab.

Namun, dia mengatakan para komandan memiliki otoritas yang diperlukan untuk melakukan serangan semacam itu.

"Saya dapat memberi tahu Anda bahwa Presiden telah menjelaskan kepada komandannya bahwa mereka tidak boleh berhenti untuk membuat ISIS membayar atas kematian anggota layanan Amerika di bandara Kabul," kata Psaki dalam konferensi pers Gedung Putih, seperti dikutip CNN.

"Jelas, ini adalah teroris ISIS yang membunuh anggota layanan AS, dan Presiden secara teratur diberi pengarahan, tetapi dia telah mengarahkan mereka untuk mengejar dan membunuh teroris ISIS yang telah merenggut nyawa pria dan wanita yang melayani negara kami," katanya.

Sebelumnya,CNN telah melaporkan bahwa serangan drone pada Minggu (29/8) menewaskan 10 orang dari satu keluarga, termasuk tujuh anak-anak, menurut seorang saksi mata yang merupakan keluarga korban.

Pusat Komando Militer AS (Centcom) mengatakan pihaknya menyadari bahwa ada laporan terkait "korban sipil" akibat serangan drone yang diklaim menewaskan "sejumlah pelaku bom Kabul" yang tengah merencanakan serangan lanjutan.

Centcom menuturkan tengah melakukan penyelidikan terhadap laporan tersebut.

(agn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER