Taliban Dituduh Tembak Mati Polwan Afghanistan Hamil

CNN Indonesia
Senin, 06 Sep 2021 12:58 WIB
Taliban dilaporkan menembak mati seorang polisi perempuan (polwan) Afghanistan yang sedang hamil di rumahnya di Firozkoh.
Taliban dilaporkan menembak mati seorang polisi perempuan (polwan) Afghanistan yang sedang hamil di rumahnya di Firozkoh. (AP/Rahmat Gul)
Jakarta, CNN Indonesia --

Taliban dilaporkan menembak mati seorang polisi perempuan (polwan) Afghanistan yang sedang hamil di rumahnya di Firozkoh.

Sejumlah kerabat mengatakan kepada BBC bahwa awalnya, tiga pria bersenjata menyambangi rumah polwan bernama Banu Negar itu pada Sabtu (4/9).

Mereka menggeledah rumah Negar, kemudian mengikat tangan para anggota keluarganya. Ketiga orang itu kemudian memukuli Negar dan menembak mati perempuan itu di depan suami dan anaknya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BBC belum mengetahui detail kejadian itu karena banyak warga tak mau buka suara. Mereka takut menjadi incaran Taliban jika berani buka mulut.

Meski demikian, sejumlah kerabat Negar memperlihatkan foto-foto yang menunjukkan cipratan darah di tembok di sudut sebuah ruangan. Ada pula foto jasad yang wajahnya sudah tak dapat dikenali.

Namun, juru bicara Takiban, Zabiullah Mujaheed, mengatakan bahwa kelompoknya sama sekali tak terlibat dengan insiden itu.

"Kami sudah mengetahui insiden itu dan saya mengonfirmasi bahwa Taliban tidak membunuhnya. Penyelidikan kami masih berlangsung," ujar Mujaheed kepada BBC.

Ia juga menegaskan bahwa Taliban sudah mengumumkan bakal mengampuni orang-orang yang bekerja untuk pemerintahan sebelumnya.

Mujaheed pun menduga pembunuhan Negar ini berkaitan dengan "permasalahan pribadi atau hal lainnya."

Kabar ini mencuat di tengah kekhawatiran publik akan sikap sejumlah oknum Taliban yang kian represif terhadap perempuan setelah kelompok itu mengambil alih kekuasaan pada pertengahan Agustus lalu.

Sejak merebut kekuasaan, Taliban memang terus membangun citra sebagai kelompok yang lebih toleran. Namun, sejumlah laporan mengenai kebrutalan mereka dalam mengekang perempuan juga masih bermunculan.

Sejumlah pengamat juga mulai mengendus gelagat Taliban bakal meredam peran perempuan. Pada akhir pekan lalu, Kabul dihebohkan dengan kabar sejumlah perempuan yang berani menggelar demonstrasi di hadapan pasukan Taliban.

Taliban memperbolehkan demonstrasi itu atas nama kesetaraan dan kebebasan berpendapat. Namun, sejumlah perempuan yang mengikuti demonstrasi itu bercerita bahwa Taliban menembakkan gas air mata saat mereka berupaya menyeberangi jembatan menuju Istana Presiden.

[Gambas:Video CNN]

Sejumlah pengamat lain juga mulai melihat gerak-gerik Taliban yang nantinya bakal mengancam kebebasan perempuan, salah satunya dengan aturan pemisahan tempat duduk mereka dari lelaki di lembaga pendidikan.

Sebagaimana dilansir AFP, Taliban menyatakan bahwa nantinya, perempuan dan laki-laki harus duduk terpisah, kemungkinan dengan tirai di tengahnya.

Berdasarkan laporan itu, Taliban juga menganggap idealnya, perempuan harus diajar oleh wanita dewasa. Namun, "pria berumur" dengan karakter yang baik dapat mengambil alih jika diperlukan.

(has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER