Politikus Kritik Menkes Malaysia Bandingkan Kasus Covid RI

CNN Indonesia
Senin, 06 Sep 2021 13:33 WIB
Ilustrasi penanganan Covid di Malaysia. (Reuters/Lim Huey Teng)
Jakarta, CNN Indonesia --

Politikus Partai Demokrasi Aksi (DAP) Malaysia, Lim Kit Siang, mengkritik kinerja Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin dalam menangani Covid-19. Ia heran kasus Covid di Malaysia sangat lambat turun ketimbang Indonesia.

Lim mengaku heran karena Indonesia dengan populasi warga yang lebih banyak bisa mengurangi tingkat infeksi virus Covid-19 jauh lebih cepat daripada Malaysia.

"Bisakah menteri kesehatan baru, Khairy Jamaluddin, menjelaskan mengapa selama 16 hari berturut, Indonesia berhasil mengurangi kasus baru Covid-19 menjadi lebih sedikit dari Malaysia - bahkan kurang dari setengahnya seperti kemarin 8.955 kasus, sedangkan Malaysia 20.988 kasus?" kata Lim seperti dikutip Malay Mail.

Ia kemudian berkata, "Ini bukan mencari-cari kesalahan, tetapi mencari cara untuk meningkatkan penanganan kita terhadap pandemi Covid-19 sehingga memenangkan perang melawannya."

Lim mewanti-wanti Khairy bahwa vaksinasi saja tidak cukup untuk menekan penularan virus Covid-19. Ia juga menilai bahwa Malaysia termasuk sebagai salah satu negara terburuk dalam menangani pandemi Covid-19 saat ini.

"Kita akan menembus angka dua juta untuk total kumulatif kasus Covid-19, dan memecahkan angka 20.000 untuk kematian akibat Covid-19 saat kita merayakan Hari Malaysia ke-58 pada 16 September 2021," ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa pemerintah Malaysia harus membuang jauh-jauh harapan untuk hidup tanpa Covid-19. Sebaliknya, Lim menganggap Malaysia harus mencoba untuk hidup bersama virus ini.

Penanganan Covid-19 di Malaysia terus dikritisi karena kasus positif setiap harinya berada di angka puluhan ribu selama dua bulan terakhir.

Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah, juga terus menjadi perhatian karena berbagai keputusan yang ia ambil dianggap belum mampu menurunkan angka Covid di negara itu. Ia juga masih belum memutuskan untuk mengundurkan diri.

Sampai saat ini, kasus positif Covid-19 di negara itu mencapai lebih dari 1,8 juta. Per 5 September 2021, penambahan kasusnya mencapai lebih dari 20 ribu, sebagaimana dicatat Worldometers.

(pwn/has)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK