Dubes China Diklaim Cekcok dengan Pejabat AS di Temu Daring
Duta Besar China Qin Gang, yang belum lama ditunjuk untuk Amerika Serikat, dilaporkan membentak salah satu pejabat AS dalam pertemuan daring zoom meeting.
Qin Gang membentak pejabat AS itu untuk diam jika perselisihan mereka tidak dapat diselesaikan secara diplomatis.
"Jika kita tidak dapat menyelesaikan perbedaan kita, harap tutup mulut," kata Qin dalam pertemuan Zoom pribadi yang diselenggarakan oleh Komite Nasional Hubungan Amerika Serikat-China, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di New York, akhir bulan lalu.
Sebelum menasehati pejabat AS untuk tutup mulut, Qin dilaporkan meminta AS untuk berhenti memperburuk ketegangan antara kedua negara dengan sengaja, dilansir Sputnik.
National Review menyampaikan bahwa mereka terkejut atas tindakan Dubes China ini.
"Kebijakan ekstrem China dari pemerintahan AS sebelumnya telah menyebabkan kerusakan serius pada hubungan kami, dan situasi seperti itu tidak berubah. Itu bahkan akan berlanjut," keluh Qin.
Walaupun Presiden AS saat ini, Joe Biden, berharap kebijakan AS terhadap China akan berubah pasca-Trump. Namun, ia belum secara terbuka berusaha mengubah hubungan antara AS dengan Beijing.
Administrator Biden juga sempat melontarkan tuduhan terhadap China terkait dengan pelanggaran HAM dan genosida di provinsi Xinjiang. China membantah tuduhan tersebut dan menyuruh AS untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri orang lain.
Pihak China dan AS masih belum berkomentar secara terbuka terkait dugaan pernyataan Qin dalam acara tersebut.
Sementara itu, hubungan China dan AS semakin buruk akibat dari dukungan AS terhadap Taiwan. China sendiri menganggap Taiwan adalah bagian dari China, dan karenanya dukungan AS tadi dimaknai sebagai dukungan terhadap 'gerakan separatis.' China juga terus mengirimkan armada militernya ke Selat Taiwan.
Biden dan Presiden China Xi Jinping juga sempat melakukan pembicaraan mengenai konflik di antara dua negara ini. Namun, pejabat AS mengatakan tidak ada keputusan konkret yang disepakati dalam komunikasi Biden dan Xi, termasuk rencana pertemuan puncak antara kedua presiden.
Biden juga pernah menyulut emosi China ketika ia berjanji bahwa AS akan datang untuk membela Taiwan jika diserang oleh 'orang jahat.'
Komentar ini membuat China marah dan memperingatkan AS untuk bersiap menghadapi 'badai' yang jauh lebih besar di Selat Taiwan, jika tidak mundur dari posisi presiden.
Sebelumnya, Angkatan Udara Taiwan melaporkan sedikitnya 19 jet tempur China, termasuk pesawat pengebom nuklir, memasuki wilayah zona pertahanan udara (ADIS) mereka pada Minggu (5/9) lalu.