Badai Kompasu Terjang Filipina, 9 Meninggal dan 11 Hilang
Sekitar sembilan orang tewas dan 11 orang lainnya dinyatakan hilang akibat Badai Kompasu yang memicu hujan lembat di Filipina pada Senin (11/10).
Badai tropis yang membawa curah hujan lebat itu pun membanjiri desa-desa hingga memicu tanah longsor.
Empat orang tewas akibat tanah longsor di Provinsi Benguet, sementara satu korban jiwa lain dilaporkan tenggelam di Provinsi Cegayan.
Sementara itu, Badan Bencana Nasional Filipina melaporkan tujuh orang hilang di Pulau Luzon.
"Sebelas kota terendam banjir tapi pagi ini sudah surut," kata petugas informasi Provinsi Cagayan, Regelio Sending, kepada AFP.
Sending menuturkan jalan raya dan jembatan utama terendam banjir sejak badai menerjang. Namun, air mulai surut pada Selasa (12/10).
Badai Kompasu turut memicu banjir bandang di sebuah desa di Provinsi Palawan hingga menyebabkan empat orang tewas. Beberapa orang juga dilaporkan hilang akibat arus banjir.
"Sekitar tujuh hingga delapan desa masih tergenang karena drainase yang tersumbat atau kurangnya drainase," kata Earl Timbancaya, petugas penanggulangan bencana Kota Puerti Princesa, Palawan.
Dikutip AFP, Timbancaya mengatakan saat ini banjir sudah surut dan mereda.
Filipina dilanda rata-rata 20 badai dan topan setiap tahun, yang biasanya menyapu bersih panen, rumah dan infrastruktur di daerah pinggiran dan pedesaan.