RI-Malaysia Akan Buka Perbatasan untuk Koridor Perjalanan
Indonesia dan Malaysia berencana membuka perbatasan untuk koridor perjalanan sebagai bagian dari bentuk kerja sama pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob, mengumumkan langsung rencana tersebut saat bertemu Presiden Indonesia, Joko Widodo, di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu (10/11).
"Hari ini saya dan bapak presiden mencapai persetujuan supaya Malaysia dan Indonesia dapat melaksanakan satu koridor perjalanan antara kedua negara melalui travel corridor arrangement," ujar Ismail Sabri.
Pembukaan perbatasan kedua negara itu, katanya, dimulai dari Kuala Lumpur-Jakarta dan Kuala Lumpur- Bali.
"Malaysia setuju supaya perbatasan kita (dibuka), dan kita mulai dengan Kuala Lumpur-Jakarta dengan Kuala Lumpur-Bali," tutur Ismail.
Jika segala persyaratan dan urusan sudah selesai, lanjut Ismail, kedua negara baru akan mengeluarkan pernyataan bersama.
Dalam pertemuan kedua pemimpin itu, disepakati pula nota kesepahaman di bidang pendidikan dan kepabeanan Indonesia-Malaysia.
September lalu, Indonesia sendiri sudah mengizinkan sejumlah wisatawan dari negara tertentu memasuki Bali, di antaranya, Arab Saudi, Selandia Baru, Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Qatar, China, dan India.
Perjalanan dari Jepang, Korea Selatan, Italia, Prancis, Polandia, Hungaria, Norwegia, Swedia, dan Portugal juga sudah diizinkan.
Ketentuan pembukaan wisatawan asing memasuki Indonesia itu tertuang dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM (Permenkumham) Nomor 34 Tahun 2021 tentang Pemberian Visa dan Izin Tinggal Keimigrasian dalam Masa Penanganan Penyebaran Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
https://www.youtube.com/watch?v=48n1l7QQsuk
(isa/has)