Covid-19 di India Melonjak, 27 Ribu Kasus dalam Sehari

CNN Indonesia
Minggu, 02 Jan 2022 15:05 WIB
India kembali mengalami lonjakan kasus Covid-19 yang signifikan. Data terbaru mencatat sebanyak 27.553 kasus Covid-19 terkonfirmasi pada Sabtu (1/1).
Ilustrasi. India melaporkan lonjakan kasus Covid-19 yang signifikan, sebanyak 27.553 kasus pada Sabtu (1/1). (REUTERS/AMIT DAVE)
Jakarta, CNN Indonesia --

India kembali mengalami lonjakan kasus Covid-19 yang signifikan. Data terbaru mencatat sebanyak 27.553 kasus Covid-19 terkonfirmasi pada Sabtu (1/1).

Jumlah tersebut meningkat tajam dari pekan sebelunmya yang hanya mencapai di bawah 10 ribu kasus.

Dari jumlah tersebut, New Delhi mengkonfirmasi sebanyak 2.716 kasus Covid-19 baru. Angka ini tertinggi sejak 21 Mei 2021. Penambahan kasus juga dialami oleh sebagian besar provinsi di India.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia juga ikut bertambah 284 jiwa. Dengan penambahan tersebut, total kasus kematian akibat Covid-19 di India mencapai 481.770 kasus.

Melansir Reuters, menurut Kementerian Kesehatan India pada Minggu (2/1), kenaikan itu dipicu oleh penyebaran virus corona penyebab Covid-19 varian baru Omicron yang merebak di negara tersebut.

Data terbaru menunjukkan total kasus positif Covid-19 varian Omicron di India saat ini mencapai 1.525 kasus. Sedangkan total konfirmasi positif Covid-19 di India hingga saat ini mencapai 34,88 juta kasus.

Dampak Varian Omicron di Berbagai Negara

Omicron Corona Virus Covid-19 VariantIlustrasi. Penyebaran Omicron yang pesat membuat sejumlah negara mengeluarkan kebijakan pembatasan sosial yang baru. (iStockphoto)

Kemunculan varian Omicron membuat sejumlah negara kewalahan akibat melonjaknya angka kasus positif Covid-19. Beberapa negara membatasi hingga melarang perayaan tahun baru 2022.

Tak hanya di India, lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Omicron juga terjadi di sejumlah negara lain seperti Inggris, Amerika Serikat, Australia, Prancis, dan lain-lain.

Berdasarkan data yang dihimpun AFP pada Sabtu (1/1), Eropa kini menjadi pusat pandemi dengan melewati 100 juta kasus sejak awal pandemi, atau lebih dari sepertiga kasus Covid-19 di seluruh dunia.

Tak hanya melarang acara tahun baru, varian Omicron yang kini merebak juga telah mengganggu ajang olahraga. Dilaporkan, sejumlah pertandingan di seluruh dunia, mulai dari sepak bola, rugby, basket, tinju, dan bola voli ditunda untuk sementara waktu.

Di Belanda, polisi membubarkan pesta liar di sebuah pabrik bekas. Menurut laporan media setempat, acara ini dibubarkan karena melanggar aturan pembatasan sosial usai dihadiri oleh ratusan orang.

Di Perancis, pemerintah mewajibkan anak-anak berusia enam tahun ke atas untuk mengenakan masker wajah di transportasi umum mulai Senin (3/1). Aturan sebelumnya hanya mewajibkan anak usia 11 tahun, tapi kini diperketat mengingat penyebaran varian Omicron yang cepat.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Inggris menerapkan kembali pembatasan sosial untuk mencegah penyebaran varian baru Omicron. Langkah ini disebut sebagai 'upaya terakhir yang mutlak' dan langkah Inggris 'mencoba untuk hidup dengan Covid'.

"Pembatasan di tempat umum harus menjadi upaya terakhir dan orang-orang Inggris berharap kami melakukan berbagai upaya untuk mencegah [varian baru]," tulis Menteri Kesehatan Inggris, Sajid Javid dalam sebuah artikel.

(nly/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER