Departemen Meteorologi Malaysia (MET Malaysia) memperingatkan hujan terus menerus dan angin monsun atau angin lintas-benua dan lautan pada sejumlah negara bagian akan berlangsung hingga Selasa (4/1).
Data serupa juga disampaikan melalui analisa European Centre for Medium Range Weather Forecasts (ECMWF) dan Global Forecast System (GFS).
Pernyataan MET Malaysia menyebutkan bahwa pada saat yang sama pembentukan awan hujan aktif di Laut Cina Selatan dan Laut Sulu berpotensi menyebabkan hujan terus menerus di Sabah bagian utara, Pantai Timur, dan Pantai Barat Semenanjung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Sabah bagian barat dan Sarawak diperkirakan akan mengalami badai petir lebih sering pada sore hingga malam hari.
Peringatan Hujan Deras Berkelanjutan (Tingkat Bahaya) telah diperbarui untuk Johor barat hingga 2 Januari 2022, sedangkan Peringatan Hujan Deras Berkelanjutan (Tingkat Parah dan Siaga) di Perak, Selangor, Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur dan Putrajaya, Negeri Sembilan, Melaka, Kelantan, Terengganu, Pahang, Johor timur, dan Sabah hingga 4 Januari 2022.
"Peringatan Angin Kuat dan Laut Kasar (Kategori Pertama, Kedua dan Ketiga) juga telah dikeluarkan untuk perairan Pantai Timur Semenanjung termasuk Johor timur, Sarawak dan Sabah hingga 4 Januari 2022," katanya.
Sementara itu, semua instansi di Negara Bagian Kedah menyiapkan diri menghadapi kemungkinan terjadinya banjir di negeri tersebut berdasarkan ramalan Meteorologi Malaysia.
Menteri Besar Kedah, Muhammad Sanusi Md Nor mengatakan pihaknya sedang berusaha menambah 10 perahu penyelamat yang akan diurus oleh Pasukan Polisi Diraja Malaysia (PDRM).
"Sejauh ini PDRM sudah memiliki 26 buah bot penyelamat dan ini tidak termasuk yang dimiliki Jabatan Laut, Angkatan Pertahanan Awam (APM) Jabatan Bomba dan Penyelamat Malaysia (JBPM)," katanya.
Sementara itu, seperti dilansir dari AFP, ribuan orang terpaksa mengungsi seiring banjir yang makin parah di setidaknya tujuh wilayah negara bagian Malaysia pada akhir pekan lalu. Total, sejak pertengahan Desember 2021, ada lebih dari 125 ribu orang yang dievakuasi.
Selain itu, hingga Sabtu (1/1) lalu, setidaknya 50 orang tewas dalam bencana banjir besar ini, dan ada dua yang masih dinyatakan hilang.
Dari total 125 ribu orang yang dievakuasi sejak pertengahan Desember lalu, hingga sekitar 117 ribu warga sudah kembali ke rumah masing-masing. Sementara itu, setidaknya masih ada 10 ribu orang di lima negara bagian Semenanjung dan di Sabah (Pulau Kalimantan) yang masih harus bermalam di pengungsian.