Omicron Filipina Melonjak, Diprediksi Dominasi Kasus Covid Bulan Ini

Di tengah kemunculan virus corona varian Omicron, kasus Covid-19 di Filipina melonjak dalam beberapa hari belakangan. Omicron pun diprediksi bakal mendominasi kasus Covid-19 di Filipina pada bulan ini, mengalahkan Delta.

"Saya pikir, masih ada Delta, tetapi mengingat kita melaporkan kasus Omicron pertama pada 5 Desember dan terus ada kenaikan virus Omicron ini, kami berasumsi bahwa Omicron telah beredar, tetapi masih belum dominan," tutur Wakil Menteri Kesehatan Malaysia untuk Urusan Khusus, Leopoldo Vega.

"Saya pikir dalam tiga sampai empat pekan, seperti yang diprediksi, Omicron akan mendominasi 50 persen hingga 90 persen kasus, mengalahkan virus Delta, tetapi virus Delta masih akan ada."

Vega juga menuturkan ada kemungkinan 'gelombang Omicron' kini sudah mulai menyapu di Filipina. Meski demikian, ia menilai angka rawat inap di negara itu masih tetap rendah.

"Kami masih bisa menampung (pasien) bergejala ringan dan sedang akibat (kasus) Covid-19 dan (keterisian rumah sakit) masih berada dalam risiko rendah," katanya, seperti dikutip Inquirer.

Di tengah kekhawatiran ini, Filipina mencatat 4.600 kasus Covid-19 pada Minggu (2/1). Angka ini merupakan lonjakan tertinggi di Filipina sejak 24 Oktober 2021.

Peneliti independen mengatakan lonjakan yang terjadi di Filipina sekarang lebih cepat dua kali lipat ketimbang gelombang infeksi tahun lalu akibat varian Delta.

Sebagaimana dilansir The Straits Times, peneliti tersebut juga menemukan tingkat reproduksi, yang mana merupakan tolak ukur kecepatan penyebaran virus, mencapai tingkat 4. Dalam dua pekan sebelumnya, tingkat reproduksi virus kurang dari 1.

Tingkat reproduksi 1 mengindikasikan wabah Covid-19 dapat dikendalikan. Tingkat reproduksi virus berada di angka 2 kala Filipina mengalami lonjakan tertinggi akibat varian Delta.

Pada 11 September 2021, Filipina pernah mengalami kenaikan kasus harian Covid-19 hingga 26.208 kasus.

Berdasarkan data di Worldometers, total kasus infeksi virus corona di Filipina mencapai 2.855.819 kasus, dengan angka kematian sebanyak 51.586 jiwa.