Kasus Omicron Tembus 17 Persen, Singapura Bersiap Gelombang Baru

CNN Indonesia
Selasa, 04 Jan 2022 12:05 WIB
Menkes Singapura, Ong Ye Kung, meminta warga bersiap gelombang Omicron karena kini varian itu sudah menembus 17 persen keseluruhan kasus Covid-19 di sana.
Varian Omicron sudah menembus 17 persen keseluruhan kasus Covid-19 di Singapura. (Reuters/Edgar Su)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung, meminta warga bersiap gelombang Omicron karena kini varian itu sudah menembus 17 persen keseluruhan kasus Covid-19 di negara tersebut.

"Seluruh tanda menunjukkan gelombang Covid-19 akibat varian Delta sudah mereda, setidaknya untuk sekarang," kata Ong melalui unggahan di Facebook yang dikutip The Straits Times.

"Namun, kasus Omicron semakin meningkat, bertanggung jawab atas sekitar 17 persen dari kasus lokal saat ini. Ini berarti gelombang Omicron sudah dekat, dan kita harus bersiap menghadapi itu."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Singapura (MoH), penambahan kasus Covid-19 di negara itu mencapai 464 pada Senin (3/1). Omicron menyumbang 187 kasus dari keseluruhan angka ini.

Namun secara keseluruhan, Ong menyebut kondisi Singapura kini stabil. Dalam seminggu terakhir, Singapura berkutat dengan 1.200 kasus Covid-19, lebih rendah ketimbang puncak gelombang infeksi sebelumnya yang mencapai lebih dari 26.000 kasus.

Ong menuturkan, peristiwa kematian akibat Covid-19 kini juga rendah, dan ada 20 orang yang dirawat di unit perawatan intensif (ICU). Jumlah ini jauh lebih kecil dibandingkan saat puncak gelombang infeksi corona, yang mana mencapai sekitar 170 orang.

Ong juga menilai vaksinasi dan booster menjadi kunci penanganan pandemi Covid-19 di Singapura. Sampai saat ini, 87 persen warga telah menerima vaksin dosis lengkap, dan 88 persen menerima vaksin dosis pertama.

Sementara itu, ada 41 persen populasi Singapura yang telah mendapatkan booster vaksin. Tak hanya itu, lebih dari 20.000 anak 9-11 tahun menerima vaksin pertama mereka. Suplai vaksin baru juga direncanakan tiba pada bulan ini.

"Kami akan terus berkembang. Setiap orang perlu melakukan perannya dan menjalankan tanggung jawab sipil, dan 2022 akan menjadi tahun yang lebih baik daripada sebelumnya," ujar Ong.

(pwn/has)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER