Protes Kudeta Militer Sudan, Tiga Demonstran Tewas Ditembak

CNN Indonesia
Jumat, 07 Jan 2022 11:11 WIB
Demonstrasi menolak kudeta militer terhadap pemerintah sah Sudan. (REUTERS/MOHAMED NURELDIN ABDALLAH)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak tiga demonstran tewas akibat ditembak pasukan keamanan Sudan pada Kamis (6/1). Kerumunan warga menyerbu wilayah ibu kota Khartoum dan beberapa kota lain dalam demo anti-militer di negara itu.

Menurut Komite Sentral Dokter Sudan, tiga pendemo yang terbunuh pada Kamis (6/1) ditembak pasukan keamanan saat demo di kota Omdurman dan Bahri.

Demonstran kembali mencoba menduduki kediaman presiden di ibu kota untuk menekan pemerintah militer. Pemerintah militer Sudan melakukan kudeta dan menghancurkan perjanjian pembagian kekuasaan di 2019, saat Omar al-Bashir digulingkan.

Pihak militer menyebut kudeta mereka sebagai 'koreksi' yang dibutuhkan untuk menstabilkan transisi kekuasaan. Mereka juga menuturkan protes damai diizinkan dan orang yang bertanggung jawab atas korban akan disidak.

Di Omdurman, beberapa pendemo terbunuh dalam seminggu terakhir. Seorang pendemo mengatakan pasukan keamanan menembakkan peluru tajam dan gas air mereka. Beberapa mereka juga menabrak demonstran dengan kendaraan lapis baja.

"Ada kekerasan yang sangat luar biasa hari ini, situasi di Omdurman berubah menjadi sangat sulit. Teman-teman kami tewas," cerita seorang protestan yang meminta namanya tak dicantumkan, dikutip dari Reuters.

Kementerian Kesehatan negara bagian Khartoum menuturkan, pasukan keamanan menyerbu rumah sakit Arbaeen di Omdurman, menyerang petugas medis dan melukai demonstran.

Di Bahri, seorang saksi mata melihat pasukan keamanan menggunakan gas air mata dan granat kejut. Beberapa tabung juga ditempatkan di rumah dan sekolah untuk mencegat protestan masuk ke jembatan menuju Khartoum.

Sementara itu, kepolisian Sudan dalam sebuah pernyataan menyampaikan," demonstrasi ini merupakan saksi penyimpangan dari kedamaian dan kasus agreasi dan kekerasan dari beberapa demonstran terhadap pasukan yang hadir."

Pernyataan itu juga menuturkan sebanyak tiga orang ditangkap karena membunuh dua warga sipil di Omdurman. Pihak kepolisian juga menangkap total 60 tersangka.

Di Khartoum, protestan berupaya menyerbu kediaman presiden, tetapi mereka dihalangi pasukan keamanan, yang mencegatnya dengan gas air mata.

Beberapa demonstran menggunakan masker gas, banyak dari mereka menggunakan masker medis, dan lainnya menutupi wajah dengan topi dan sarung tangan.

Para pengunjuk rasa membarikade jalan dengan batu, batu bata, dan dahan saat mereka bergerak ke pusat kota Khartoum. Para pengunjuk rasa yang terluka diungsikan dengan becak dan sepeda motor.

Hampir semua jembatan yang menghubungkan Bahri dan Omdurman ditutup. Beberapa gambar memperlihatkan protes juga terjadi di beberapa kota lain, seperti Gadarif, Kosti, dan Madani.

Setidaknya 60 orang meninggal dunia dan beberapa lainnya terluka dalam bentrok di Sudan. Konflik antara masyarakat sipil dan pasukan keamanan terjadi setelah kudeta pada Oktober lalu.

Kudeta ini dinilai merupakan cara untuk mengganggu upaya perubahan politik di negara itu.



(pwn/bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK