Seorang penyair dan pembuat film Iran, Baktash Abtin, meninggal dunia setelah dinyatakan positif Covid-19 di penjara. Ini merupakan kali kedua Abtin terinfeksi virus corona di tahanan.
"Penyair dan pembuat film dokumenter yang terpapar Covid-19 saat menjalani masa tahanan itu dipindahkan ke rumah sakit Teheran, tapi perawatannya tak berhasil dan meninggal dunia hari ini," demikian pernyataan di media pemerintah Iran, ISNA.
Sejumlah kelompok pemerhati hak asasi manusia langsung menyampaikan belasungkawa. Menurut mereka, pemerintah bertanggung jawab atas kematian Abtin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Covid memang yang membunuhnya secara alamiah. Namun, kematian Abtin juga terjadi karena pemerintah," demikian pernyataan kelompok PEN Amerika yang dikutip Reuters.
Kelompok HAM media yang berbasis di Paris, Reporter without Borders (RSF) juga merilis pernyataan bernada serupa.
"[Abtin] dihukum enam tahun penjara secara tidak adil dan ditahan di rumah sakit, sakit Covid-19 dan kekurangan layanan yang layak. RSF menyalahkan otoritas rezim atas kematiannya," tulis RSF, seperti dilansir AFP.
Abtin dinyatakan bersalah atas tuduhan "berkumpul dan kolusi mengancam keamanan nasional" dan "propaganda menentang sistem" dalam persidangan pada 2019 lalu.
Ia kemudian memulai masa tahanannya di penjara Evin di Teheran pada 2020. Sejak ditahan, Abtin sudah dua kali dinyatakan positif Covid-19 hingga akhirnya meninggal dunia pada Sabtu.
Kematian Abtin kembali menimbulkan keresahan akan kesehatan para tahanan di penjara Iran, terutama setelah pandemi Covid-19 merebak.
Pada September lalu, Amnesty International merilis studi yang menunjukkan Iran tak bertanggung jawab atas kematian setidaknya 72 tahanan sejak Januari 2010 "walau sudah ada berbagai laporan kredibel bahwa kematian itu akibat penyiksaan dan perlakuan yang tidak baik."
(has)