Hakim Pastikan Pengungsi Ukraina di Israel Tak Dideportasi

CNN Indonesia
Rabu, 16 Mar 2022 04:44 WIB
Ilustrasi pengungsi Ukraina. Hakim Pengadilan Distrik Tel Aviv Michal Agmon-Gonen menyatakan pengungsi Ukraina yang tak memenuhi syarat tidak dideportasi dari Israel. Foto: (AP/Bernat Armangue)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang hakim Israel menyatakan perempuan yang menjadi pengungsi Ukraina di negara tersebut tidak dapat dideportasi. Pernyataan itu disampaikan pada Selasa (15/3) untuk membatalkan keputusan pengadilan yang lebih rendah sebelumnya.

"Mengingat kengerian perang dan kesulitan yang dialami pemohon sampai dia tiba di Israel, tidak ada tempat untuk memulangkannya sekarang," tulis Hakim Pengadilan Distrik Tel Aviv Michal Agmon-Gonen, seperti dilansir AFP, Selasa (15/3).

Pemerintah Israel juga tengah berhadapan dengan situasi memperlakukan non-Yahudi yang melarikan diri dari perang, terutama kala Rusia menginvasi Ukraina

Sementara itu, pemohon yang dimaksud adalah Lolita Dvoriahyn yang kini berada di Israel. Sementara itu, suami Lolita kini berada di Ukraina untuk berperang.

Namun, pengadilan yang lebih rendah daripada Distrik Tel Aviv mempermasalahkan hal itu karena Lolita masuk tanpa mengatur detail sesuai syarat. Hingga Lolita kemudian mengajukan banding atas keputusan tersebut atas dukungan kedutaan Ukraina. 

Hakim Agmon-Gonen menyatakan "tidak masuk akal" mengharapkan Lolita Dvoriahyn mengatur semua dokumen secara benar dan detail di tengah kekacauan invasi Rusia ke Ukraina.

Secara keseluruhan, sekitar 9 ribu pengungsi Ukraina telah tiba di Israel setelah Rusia mulai menginvasi pada Kamis (24/2).

Israel menyambut dengan tangan terbuka orang-orang Ukraina yang memiliki ikatan Yahudi yang menurut hukum Israel berhak atas kewarganegaraan. Namun, mereka yang tidak memiliki ikatan menghadapi rintangan.

Hakim Agmon-Gonen pun tetap pada pendiriannya, "Situasi mereka yang sudah tiba di Israel harus diperiksa, walau bisa memenuhi persayaratan formal."

Pada Minggu (13/3), Menteri Dalam Negeri Ayelet Shaked mengumumkan Israel akan menerima 5.000 warga Ukraina tanpa ikatan keluarga atau Yahudi, dan memberikan perpanjangan izin tinggal kepada 20 ribu warga Ukraina tambahan yang sudah hadir.

Ia juga membatalkan persyaratan 10 ribu shekel sebagai jaminan warga Ukraina non-Yahudi setelah mendapatkan kritik publik.

(afp/chri)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK