Pemerintah Tonga sempat memberi peringatan tsunami kedua dalam dua hari usai letusan gunung berapi bawah laut Hunga Tonga-Hunga Ha'apai, pada tengah hari, Sabtu (15/1).
Namun, peringatan itu sudah dicabut sekitar tengah hari ini.
Saat pengumuman peringatan, polisi dan otoritas setempat menyarankan seluruh warga pindah ke tempat yang lebih tinggi usai terdengar suara sinere, seperti yang dilaporkan
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga kemudian menceritakan peristiwa yang dialami di media sosial.
"Kami tinggal di Kolomotu'a dekat laut jadi kami sudah pergi. Kami berada di mobil dan macet setiap jalan. Mohon doakan kami dan keselamatan kami," ujar salah satu warga Tonga di Twitter.
Ada juga laporan di media sosial tentang ledakan yang terdengar di Fiji dan Samoa. Namun sejauh ini, tak ada peringatan di kedua wilayah itu atau Selandia Baru.
"Ledakan gunung berapi baru saja meletus dan orang-orang sudah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dari kemungkinan gelombang tsunami," tulis warganet lain.
Anthony Browne berada di Fiji saat letusan terjadi di Tongo. Menurutnya ledakan itu masih terdengar dan terasa hingga ke Nadi, Fiji.
"Selama satu jam terakhir ada suara ledakan terus menerus dengan gemuruh terus, jendela berderak dan pintu berderak."
Lihat Juga : |
Video sosial yang beredar di Twitter menunjukkan ombak mengalir ke jalan-jalan dari sebuah pantai di Tonga.
Gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Haʻapai terletak sekitar 30km tenggara pulau Fonuafo'ou di Tonga.
Gunung telah aktif sejak 20 Desember 2021, kemudian dinyatakan tidak aktif pada 11 Januari.
Kemudian beberapa ahli geologi Tonga pemengamati gunung berapi tersebut.
Wakil Sekretaris Kementerian Pertanahan dan Sumber Daya Alam Tongo, Taaniela Kula, membeberkan ada ledakan besar, petir yang menggelegar dalam jarak 3.2 km.
"Ini hari yang penting. Sangat menyenangkan bisa keluar selama jam puncak gunung berapi. Ini mimpi ahli geologi untuk melihat peristiwa geologis bahkan dalam proses," kata Kula,
Gumpalan yang muncul dari gunung berapi sebelumnya menyebabkan penghentian penerbangan di Tonga.
Hingga Jumat (15/1), pada pukul 12.30 WIB, gelombang tsunami maksimum berada sekitar 30 cm di atas permukaan laut.
(isa/asa)