Sederet kabar meramaikan berita internasional Selasa (1/2), mulai dari Angkatan Laut Israel dan Arab Saudi latihan bersama untuk pertama kalinya hingga milisi Taliban dilaporkan memerkosa gay di Afghanistan.
AL Israel untuk pertama kalinya mengikuti latihan kemaritiman multinasional bersama Arab Saudi. Latihan gabungan di Laut Merah itu dipimpin oleh Amerika Serikat.
Angkatan Laut AS menyatakan, lebih dari 9.000 orang dari 60 militer akan ambil bagian dalam Latihan Maritim Internasional (IMX). Latihan itu berfokus pada sistem angkatan laut tak berawak dan penggunaan kecerdasan buatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya Saudi, sejumlah negara yang tidak memiliki hubungan formal dengan Israel, seperti Oman, Komoro, Djibouti, Somalia, Yaman, dan Pakistan, ikut gabung latihan. Begitu pula sejumlah negara yang sudah melakukan normalisasi dengan Israel, seperti Uni Emirat Arab, dan Bahrain.
Latihan sudah dimulai sejak Senin lalu dan dijadwalkan berlangsung selama hampir tiga pekan, berakhir pada 17 Februari 2022.
Berita-berita Imlek juga turut menarik perhatian, salah satunya di Korea Utara. Di sana, para warga biasanya memulai Imlek dengan menunjukkan rasa hormat kepada keluarga pemimpin negara itu, Kim Jong-un.
Mereka menaruh bunga dan memberikan penghormatan pada patung ataupun potret pemimpin Korut sebelumnya, Kim Il-sung dan Kim Jong-il.
Warga Pyongyang kemudian mengunjungi Istana Matahari Kumsusan, di mana tubuh Kim Il-sung dan Kim Jong-il disemayamkan. Setelah itu, mereka mendaki Bukit Mansu untuk membungkuk di hadapan patung perunggu raksasa para pemimpin sebelumnya.
Sebagaimana dilansir The Korea Herald, masyarakat kemudian menyaksikan upacara leluhur, makan bersama keluarga, dan menyaksikan pertunjukan seni yang memuat pesan pujian kepada Kim Jong-un dan partai berkuasa.
Selain itu, kabar soal Taliban juga menyedot perhatian. Beberapa anggota Talian dilaporkan pernah memerkosa gay pria gay di Afghanistan sejak kelompok itu merebut kuasa pada Agustus 2021 lalu.
Informasi ini terungkap dalam laporan Even If You Go to the Skies, We'll Find You garapan organisasi Human Rights Watch dan OutRight Action yang dirilis pada Rabu (26/1) lalu.
Laporan itu memuat keterangan sejumlah saksi, termasuk pria dengan nama samaran Ramiz S. Ia bercerita bahwa kejadian yang menimpanya bermula kala ia pergi ke kantor lamanya untuk mengambil gaji beberapa pekan setelah Taliban berkuasa.
Untuk menuju kantor, Ramiz harus melewati Ramiz harus melewati beberapa pos pemeriksaan Taliban. Di pos kedua, salah satu pria bersenjata berteriak kepadanya, "Kamu adalah izak (istilah untuk menghina kelompok gay)!"
Satu pria kemudian memukul tenggorokan Ramiz agar diam. Ia juga memukul perut pria itu dan menendang tubuh belakangnya. Mereka kemudian membawa Ramiz ke lokasi lain dengan sebuah mobil.
Sampai di lokasi, empat pria mencambuk Ramiz dan memperkosanya selama delapan jam.
(has)